Kunci Jawaban PAI Halaman 133 Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Bab 6

TRIBUNNEWS.COM – Inilah kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 133, karangan Sholeh Baedoy, dkk terbitan Kemdikbudristek tahun 2004.

Siswa memasuki bab pembelajaran baru, yakni Bab 6 "Hidup Damai Dalam Kebersamaan".

Pada buku pelajaran buku pelajaran PAI kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 133 siswa dimiinta mengerjakan soal Aktivitasku.

Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.

Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 133 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 133, Bab 6: Aktivitasku.

Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Halaman 133 Kurikulum Merdeka Bab 6

• Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Halaman 133 Kurikulum Merdeka Aktivitasku

Kunci Jawaban PAI Kelas 5 Halaman 133 Kurikulum Merdeka Aktivitasku

Aktivitasku

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 SMP Halaman 41 Kurikulum Merdeka: Aktivitas 3

Bagaimana pendapat kalian tentang gambar di atas? (Gambar 6.2 Indahnya hidup rukun dan Gambar 6.3 Berbagai budaya Indonesia).

Bagaimana cara mewujudkan masyarakat damai sebagaimana gambar tersebut?

Jawaban:

Pendapat tentang gambar:

Gambar menunjukkan betapa indahnya hidup rukun dalam keberagaman budaya Indonesia, di mana perbedaan dihargai dan saling menjaga keharmonisan.

Cara mewujudkan masyarakat damai:

• Menghargai perbedaan agama dan budaya.
• Menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah.
• Menjaga komunikasi yang baik dan saling menghormati.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 8 Halaman 221 Kurikulum Merdeka, Worksheet 4.18

*) Disclaimer:

• Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
• Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)