Senin, 6 Oktober 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 232 Kurikulum Merdeka: Aktivitas 6

Berikut ini merupakan kunci jawaban Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 9 halaman 232 Kurikulum Merdeka.

Canva/Tribunnews
GRAFIS KUNCI JAWABAN - Grafis kunci jawaban PAI kelas 9 halaman 232 Kurikulum Merdeka yang dibuat pada hari Rabu (5/3/2025). Simak kunci jawaban PAI kelas 9 halaman 232 Kurikulum Merdeka tentang kisah inspiratif. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 9 halaman 232 Kurikulum Merdeka.

Pada soal PAI kelas 9 halaman 232, siswa diminta untuk mempelajari kisah inspiratif.

Sebelum melihat kunci jawaban PAI kelas 9 halaman 232, siswa diharapkan dapat terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

Kunci jawaban ini, digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 232

Aktivitas 6

Bacalah kisah inspiratif di bawah ini, kemudian diskusikan dengan kelompokmu, nilai apa saja yang bisa dijadikan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari?

Cara Allah Memberi Rizki Kepada Hamba-Nya

Suatu ketika dalam majlis ilmu, Imam Malik yang merupakan guru dari Imam Syafi’i mengatakan jika rezeki itu datang tanpa sebab, cukuplah seseorang bertawakal dengan benar, niscaya Allah Swt. akan memberinya rezeki.

Dalam hal ini Imam Syafi'i memiliki pendapat lain dan bertanya kepada gurunya  "Ya syeikh, seandainya sang burung tidak keluar dari sarangnya bagaimana mungkin burung itu akan mendapatkan rezeki?" ucap Imam Syafi'i.

Saat itu Imam Syafi'I dan Imam Malik yang merupakan guru dan murid bersikukuh dengan pendapatnya masing-masing soal Rezeki. Hingga pada suatu waktu Imam Syafi'i berjalan-jalan, kemudian melihat orang sedang memanen anggur. Imam Syafi'i pun bergegas membantu mereka memanen, setelah selesai Imam Syafi’i mendapat imbalan beberapa ikat anggur. Setelah itu dengan hati gembira Imam Syafi'i bergegas menemui Imam Malik seraya berkata:

"Seandainya saya tidak keluar pondok dan membantu memanen anggur, tentu anggur-anggur itu takan sampai pada tanggan saya".

Mendengar hal tersebut Imam Malik kemudian tersenyum sambil mengambil anggur yang dibawakan oleh Imam Syafi'i seraya berkata:

"Sehari ini aku memang tidak keluar pondok dan hanya menjalankan tugasku sebagai seorang guru dan berpikir alangkah nikmatnya kalau di hari yang panas ini aku bisa menikmati beberapa ikat anggur. Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan anggur. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab? Cukup tawakal dengan sungguhsungguh kepada Allah Niscaya Allah akan berikan rezeki untuk kita. Lakukan yang merupakan bagian darimu selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya."

Mendengar penjelasan tersebut Imam Syafi'i pun langsung tertawa. Kemudian sang guru dan murid tertawa bersama dan berpelukan. Disarikan dari "Kisah Inspiratif Imam Syafi'i dan Imam Malik, Adu Pendapat Tentang Cara Allah Memberi Rizki Kepada Hamba-Nya", https://haloyouth.pikiran-rakyat.com

Jawaban:

  • Keseimbangan Antara Ikhtiar dan Tawakal

Imam Syafi'i mengajarkan pentingnya ikhtiar atau usaha dalam mencari rezeki. Rezeki tidak akan datang dengan sendirinya jika kita hanya berdiam diri. Namun, Imam Malik mengingatkan bahwa hasil akhir dari usaha kita tetaplah berada di tangan Allah SWT.

  • Menghormati Perbedaan Pendapat

Meskipun memiliki perbedaan pendapat tentang konsep rezeki, Imam Malik dan Imam Syafi'i tetap saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Mereka berdiskusi dengan kepala dingin dan tidak memaksakan pendapat masing-masing.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 228 Kurikulum Merdeka: Masalah-masalah Fikih

  • Pentingnya Tawakal yang Benar

Kisah ini mengajarkan bahwa tawakal bukanlah berarti hanya berdiam diri dan menunggu rezeki datang. Tawakal yang benar adalah antara keyakinan yang kuat kepada Allah SWT, disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh. Imam Malik dan Imam Syafi'i memberikan contoh yang berbeda tentang bagaimana tawakal dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

*) Disclaimer:

  • Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar anak.
  • Biarkan anak mengerjakan soal terlebih dahulu, lalu gunakan kunci jawaban ini untuk mengoreksi.

(Tribunnews.com/Ifan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved