Perkuat Kontribusi Akademik pada Teknologi dan Ekonomi, Unika Atma Jaya Kukuhkan Dua Guru Besar
Orasi ilmiah Prof. Rosdiana membahas determinasi pertumbuhan ekonomi dari pemikiran klasik hingga modern.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengawali tahun 2025 dengan mengukuhkan dua Guru Besar baru.
Dua guru besar ini, adalah Prof. Ir. Ronald Sukwadi, S.T., M.M., Ph.D., IPU. sebagai Guru Besar bidang Teknik Industri dari Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi, serta Prof. Rosdiana Sijabat, S.E., M.Si., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Bisnis dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi.
Keduanya dikukuhkan Gedung Yustinus Lt. 15, Kampus Semanggi Unika Atma Jaya, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Prosesi pengukuhan dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), dan dipimpin oleh Prof. Dr. Laura F. N. Sudarnoto selaku Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya.
"Pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi institusi dan merupakan komitmen komunitas Unika Atma Jaya dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas”, ujar Prof. Yuda melalui keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).
Prof. Ronald dalam orasinya membahas mengenai transformasi industri manufaktur cerdas pada Industri 4.0 guna meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi melalui metode Design for Smart Quality (DFSQ).
Perkembangan industri 4.0, kata Ronald, telah berjalan di beberapa negara maju seperti Jerman dan China dengan menerapkan integrasi Artificial Intelligence (AI), Internet Of Things (IoT), Big data, dan Blockchain dalam proses produksi.
Proses manufaktur cerdas ini memanfaatkan otomasi dan sistem basis data guna memaksimalkan kualitas dan daya saing industri.
“DFSQ hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas produksi dengan pendekatan berbasis data dan sistem otomatis, sehingga industri dapat beradaptasi dengan tuntutan global yang semakin kompleks," ujar Ronald.
Design for Smart Quality (DFSQ) merupakan kerangka kerja perancangan sistem kualitas cerdas dengan basis Design for Six Sigma (DFSS) yang meliputi enam tahapan.
Sistem ini telah diujicobakan di beberapa industri manufaktur di negara Taiwan dengan hasil yang menjanjikan dalam aspek peningkatan efisiensi dan penurunan produk cacat.
"Dengan penerapan teknologi yang tepat, industri manufaktur Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di era digital serta menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan efisiensi yang lebih baik," ujar Ronald.
Sementara itu, orasi ilmiah Prof. Rosdiana yang berjudul "Menggali Akar Pertumbuhan Ekonomi: Dinamika Ekonomi Klasik hingga Ekonomi Modern" membahas determinasi pertumbuhan ekonomi dari pemikiran klasik hingga modern.
Dirinya mengulas peranan teknologi dan ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang relevan pada masa sekarang.
“Ekonomi digital telah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, terutama dalam tiga aspek penting: transformasi bisnis berbasis teknologi seperti e-commerce dan pembayaran digital, dampak digitalisasi terhadap UMKM yang semakin kompetitif, serta posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara dengan penetrasi internet yang terus meningkat," ujar Rosdiana.
Lebih lanjut, Rosdiana memaparkan tantangan yang mengiringi eksistensi ekonomi digital seperti ketimpangan dalam akses teknologi dan perlunya kebijakan praktis dalam pengambangan infrastruktur digital.
Pengumuman Aturan Baru SNBP 2026 Diluncurkan Hari Ini Pukul 14.00 WIB, Ini Link Live Streamingnya |
![]() |
---|
30 Soal TKA SMA Fisika 2025 dan Kunci Jawaban Tes Kemampuan Akademik Mapel Pilihan |
![]() |
---|
10 Soal TKA Biologi Kelas 12 SMA/SMK dan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Poltek Negeri Medan-Surveyor Indonesia Teken Kerja Sama Penelitian Industri dan Akademik |
![]() |
---|
Pernyataan Donald Trump Setelah Penembakan Charlie Kirk di Kampus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.