Jumat, 3 Oktober 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban PAI Kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 206: Kisah Imam Syafi'i

Berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 206: Kisah Imam Syafi'i

kemdikbud.go.id
Simak Kunci Jawaban PAI Kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 206: Kisah Imam Syafi'i 

TRIBUNNEWS.COM – Simak, berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 206.

Pada buku pelajaran PAI kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 206 terdapat soal essay bab 7.

Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.

Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 206 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Berikut Kunci Jawaban PAI Kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 206: Kisah Imam Syafii

Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Kurikulum Merdeka Hal 206

Kisah Inspiratif

Imam Syafi'i

Beliau adalah salah satu diantara aimmatul arba’ah (4 imam madzhab Fiqih). Beliau terkenal sebagai nashirussunnah (penolong sunnah) dan peletak dasar ilmu ushul ikih. Nama beliau adalah Muhammad bin Idris As Syaii, lahir tahun 150 H di palestina. Ayah beliau wafat di masa muda. Ketika berumur dua tahun, beliau dibawa ibunya ke negeri Hijaz dan berbaur dengan penduduk negeri itu yang keturunan Yaman karena sang ibu berasal dari kabilah Azdiyah (dari Yaman). Lalu ketika berumur 10 tahun, beliau dibawa ke Mekkah. Beliau hafal al qur'an sebelum baligh. Beliau banyak belajar pada ulama’ Mekah saat itu diantaranya Sufyan bin Unaiyah, Fudhail bin Iyadh dan lainnya. Beliau juga belajar bahasa Arab pada suku pedalaman sekitar Makkah. Salah seorang guru beliau membolehkan beliau untuk berfatwa disaat usia beliau masih sangat beliau.

Lalu beliau ke Madinah untuk belajar pada ahlul hadits di kota Nabi tersebut. Beliau pun belajar pada Imam Malik sampai beliau wafat. Usia imam Syafi'i saat itu sekitar 29 tahun. Kemudian beliau balik ke Mekah kemudian ke Yaman. Di Yaman nama beliau semakin tenar. Beliau lalu difitnah ikut dalam gerakan yang ingin memberontak pada khalifah. Akhirnya beliau dibawa ke Baghdad, tetapi tuduhan pada beliau tidak terbukti. Lalu beliau belajar pada Ahlur Ra’yi di Baghdad, diantaranya Muhammad bin Hassan salah seorang sahabat Imam Abu Hanifah yang menonjol, Beliau pun menggabungkan fikih ahlul hadits dan Ahlur Ra’yi. Setelah itu beliau kembali ke Makkah dan mengajar di sana cukup lama kemudian kembali lagi ke Baghdad. Setelah kondisi Baghdad tidak kondusif lagi beliau kemudian pindah ke Mesir dan menyebarkan madzhabnya disana. Beliau tinggal di Mesir sampai wafatnya.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 193: Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama

Salah satu hikmah dari kisah Imam Syafii ini adalah bahwa jangan sampai kita segera puas dalam belajar. Meskipun beliau sudah mendapat Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII208 izin untuk berfatwa di masa muda beliau tetap terus belajar. Beliau belajar pada Imam Malik sampai beliau wafat. Beliau juga belajar pada ulama’ Baghdad padahal saat itu beliau juga sudah cukup terkenal.

Aktivitas 7.2

1. Perhatikan kisah inspiratif dibawah ini kemudian jelaskan makna yang dikandungnya, terkait dengan tema pelajaran!

Jawaban :

Kisah inspiratif tentang pengemis Yahudi yang buta mengajarkan kita tentang pentingnya ketulusan hati dan keikhlasan dalam membantu sesama.

Dalam cerita tersebut, dikisahkan bahwa pengemis tersebut setiap hari berada di suatu tempat untuk meminta belas kasihan dari orang-orang yang lalu-lalang.

Meskipun ia seorang pengemis, hatinya tetap tegar dan ia tidak pernah mengeluh atas kondisinya.

Namun, ada seorang laki-laki yang tanpa sepengetahuan si pengemis, setiap hari datang membawakan makanan untuknya dengan penuh keikhlasan, bahkan tanpa meminta balasan atau pengakuan.

Makna yang dapat dipetik dari kisah ini berkaitan erat dengan tema pelajaran PAI, yaitu tentang keteladanan akhlak mulia dan keikhlasan dalam beramal.

Hal ini mengingatkan kita bahwa kebaikan tidak harus selalu diketahui atau dipuji oleh orang lain, tetapi yang terpenting adalah niat tulus untuk menolong sesama demi mengharapkan ridha Allah SWT.

2. Jelaskan nilai nilai luhur dari kepribadian yang dapat dipetik!

Jawaban :

Dari kisah pengemis Yahudi yang buta, terdapat beberapa nilai luhur kepribadian yang dapat kita ambil sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Keikhlasan

Sosok laki-laki yang memberikan makanan kepada pengemis buta tersebut melakukannya dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan atau pujian. 

  • Kebaikan Hati dan Kasih Sayang

Dalam cerita ini, kita belajar tentang pentingnya memiliki kebaikan hati dan kasih sayang terhadap sesama, bahkan terhadap orang yang mungkin berbeda agama atau latar belakang dengan kita.

  • Kesabaran dan Ketabahan

Pengemis Yahudi yang buta ini menunjukkan ketabahan yang luar biasa meskipun hidup dalam kondisi yang sangat sulit

  • Tidak Membeda-bedakan

Orang yang membantu pengemis tersebut tidak melihat perbedaan agama atau keyakinan, tetapi tetap menolong dengan tulus.

3. Berbagilah dengan teman yang lain untuk melengkapi nilai nilai kepribadian dan berikan tanggapan.

Jawaban :

Untuk melengkapi pemahaman kita tentang nilai-nilai kepribadian yang terkandung dalam kisah ini, penting bagi kita untuk berbagi pandangan dan berdiskusi dengan teman-teman lain.

Melalui diskusi, kita bisa saling melengkapi sudut pandang tentang bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu memberikan tanggapan terhadap pendapat teman juga sangat penting.

Kita juga bisa memberikan apresiasi terhadap pendapat yang disampaikan serta menambahkan ide-ide yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.

*) Disclaimer:

  • Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
  • Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Namira Yunia Lestanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved