Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 188 Kurikulum Merdeka Bab 7: Memahami Bacaan
Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 188 Kurikulum Merdeka Bab 7: Memahami Bacaan.
TRIBUNNEWS.COM - Simak kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 halaman 188 Kurikulum Merdeka dalam artikel berikut ini.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia kali ini membahas bagian Bab 7: Aku Bisa Berempati.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka dalam artikel ini bisa menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 188

Bab 7 Aku Bisa Berempati : Memahami Bacaan
Untuk menguji pemahaman kalian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Kata “difabel” beberapa kali digunakan dalam artikel di atas. Tanpa melihat kamus, apakah kalian mengetahui maknanya? Jika ya, apa yang membantu pemahaman kalian memahami artinya?
2. Apa yang membuat Kafe Sunyi berbeda dari kafe lainnya?
3. Pelayan di Kafe Sunyi menggunakan bahasa isyarat. Namun, belum banyak yang mengerti bahasa ini. Menurut kalian, sepenting apa mempelajari bahasa isyarat?
4. Media menggunakan istilah “tuna” untuk teman-teman difabel, misalnya tunanetra dan tunadaksa. Namun, komunitas tunarungu lebih suka disebut sebagai teman “tuli”. Bagaimana pendapat kalian?
5. Jika suatu saat nanti kalian menjadi pengusaha, bersediakah kalian mempekerjakan orang difabel? Berikan alasan kalian.
6. Menurut kalian, siapa yang akan lebih banyak berkunjung ke Kafe Sunyi? Penyandang disabilitas atau bukan?
7. Menurut kalian mengapa penulis memilih “Menyesap Sepi di Kafe Sunyi” sebagai judul teks ini?
8. Apakah kalian memiliki teman atau kerabat yang difabel? Ceritakan pengalaman kalian bersama mereka.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 68 Kurikulum Merdeka Bab 3: Bertemu Orang Utan
Kunci Jawaban
1. Difabel bermakna kemampuan berbeda yang dimiliki seseorang, baik karena kondisi fisik maupun mentalnya.
Kalimat “Sunyi House of Coffee and Hope memiliki enam pegawai, seluruhnya difabel. Dika (24) menjadi satusatunya barista difabel dengan tunadaksa, sementara lainnya tunarungu” menunjukkan contoh bentuk-bentuk difabel.
2. Hal yang membuat Kafe Sunyi berbeda dari kafe lainnya adalah kafe ini suasananya sangat sunyi, pramusaji dan pembeli menggunakan bahasa isyarat, dan seluruh pegawainya merupakan difabel.
3. Mempelajari bahasa isyarat untuk orang tanpa disabilitas cukup penting supaya bisa berkomunikasi dengan difabel.
Sebaiknya sekolah mengajarkan dasar-dasar bahasa isyarat ini.
4. Menurut saya, lebih baik kita menggunakan istilah sesuai yang disarankan oleh komunitas teman-teman difabel.
Kalau mereka ingin dipanggil teman tuli, kita sebaiknya memanggil mereka seperti itu.
5. Kalau suatu saat nanti saya menjadi pengusaha, saya bersedia mempekerjakan penyandang disabilitas karena mereka tetap bisa bekerja meski dengan cara yang sedikit berbeda.
6. Penyandang disabilitas akan lebih banyak berkunjung ke Kafe Sunyi karena belum banyak tempat lain yang ramah difabel, baik dari segi desain ruangan dan seluruh fasilitas.
7. Penulis memilih “Menyesap Sepi di Kafe Sunyi” untuk menggambarkan suasana makan dan minum yang khas di Kafe Sunyi.
8. Jawaban sesuai pengalaman masing-masing siswa.
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban Bahasa Indonesia di atas hanya digunakan oleh orag tua atau wali untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, pastikan anak mengerjakan sendiri terlebih dahulu.
(Tribunnews.com/Rinanda)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.