Begini Upaya Perguruan Tinggi dan Sektor Industri Dorong Pemberdayaan Perempuan
Pelatihan seperti ini penting diikuti masyarakat luas untuk menjembatani kesenjangan pemahaman mengenai isu kekerasan seksual dan gender
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kerjasama perguruan tinggi dengan sektor industri terus diperkuat untuk mendorong pemberdayaan dan penguatan peran perempuan di masyarakat.
Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan (PSIPP) ITB Ahmad Dahlan, dengan dukungan Unilever Indonesia mengupayakan perlindungan dan pemberdayaan perempuan Indonesia melalui kegiatan “Pekan Agama dan Perempuan” pada Desember 2023.
Kegiatan ini diisi dengan seminar dan pelatihan seputar edukasi publik terkait isu kekerasan seksual dan pemberdayaan ekonomi perempuan, dan diselenggarakan di 7 kota di Indonesia.
Kegiatan ini diselenggaakan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ibu 2023.
Berdasarkan Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, di tahun 2022 terjadi 339.782 kasus kekerasan berbasis gender (KBG), bahkan, perempuan dengan disabilitas mengalami dampak yang lebih panjang dan berat lagi.
Baca juga: BPS Gandeng Perguruan Tinggi Kembangkan Pengolahan Data Statistik
Para korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak, seringkali tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk bangkit.
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta Dr. Yayat Sujatna, S.E., M.Si., menyampaikan, seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan” menggarisbawahi pentingnya menggalang dan mengalokasikan dana zakat untuk para korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak.
"Semoga sinergi yang kami lakukan bersama Unilever Indonesia ini, memberi faedah dalam rangka ikhtiar kita semua memberdayakan perempuan dalam lingkup yang lebih besar. Harapan kami rangkaian kegiatan ini menambah semangat para perempuan penerima manfaat untuk bisa menjadi lebih berdaya," ujarnya dikutip Jumat, 5 Januari 2024.
Rangkaian kegiatan seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan” dilakukan di Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Depok, Semarang, Bandung, dan Surabaya, dengan melibatkan mitra PSIPP dari berbagai provinsi.
Mengangkat sejumlah isu penting terkait kekerasan seksual dan pemberdayaan ekonomi perempuan, kegiatan menyasar lebih dari 900 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswi/a, dosen, guru, pelajar, hingga santri dan pengurus pondok pesantren, di lingkungan Muhammadiyah.
Sementara itu, Kristy Nelwan, Head of Communication and Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia, mengungkapkan, isu keadilan gender serta penghapusan diskriminasi dan stigma termasuk kekerasan seksual pada perempuan merupakan salah satu hal yang kami perjuangkan melalui berbagai program dan kemitraan, termasuk dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan.
"Kami yakin program-program seperti ini menjadi sebuah kontribusi penting bagi terwujudnya lingkungan yang adil dan inklusif di Indonesia, tak terkecuali bagi perempuan,” ungkapnya.
Ketua Satuan Tugas Pencegahan & Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Adi Musharianto menilai, pelatihan seperti ini penting diikuti masyarakat luas untuk menjembatani kesenjangan pemahaman mengenai isu kekerasan seksual dan gender.
"Banyak yang mengira bahwa kekerasan seksual dan gender artinya sebatas persentuhan organ sensitif yang dilakukan secara paksa atau iseng. Padahal ternyata, definisi kekerasan seksual dan gender itu jauh lebih luas," ungkapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Memperkuat Jejaring Mahasiswa, APERTI BUMN Bangun Koneksi Antarperguruan Tinggi |
![]() |
---|
Pendaftaran Beasiswa Santri BAZNAS 2025 Dibuka Hari Ini, Bantuan Dana Rp4 Juta per Santri |
![]() |
---|
Hari Perumahan Nasional, PNM Perkuat Komitmen Rumah Layak untuk Ruang Produktif Nasabah Mekaar |
![]() |
---|
Rektor UTB: Kampus Harus Jadi Pusat Inovasi yang Relevan terhadap Tantangan Zaman |
![]() |
---|
Surabaya Kembali Raih Status Kota Layak Anak, Rekor Tujuh Kali Beruntun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.