Sabtu, 4 Oktober 2025

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Hari Ini, 16 Mei 2023, BMKG: 14 Wilayah Mengalami Cuaca Ekstrem

Berikut peringatan dini BMKG hari ini Selasa, 16 Mei 2023, terpantau ada 14 wilayah mengalami cuaca ekstrem hujan, lebat kilat, angin kencang.

https://www.freepik.com/
Ilustrasi cuaca ekstrem - Berikut peringatan dini BMKG hari ini Selasa, 16 Mei 2023, terpantau ada 14 wilayah mengalami cuaca ekstrem hujan, lebat kilat, angin kencang. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, Selasa 16 Mei 2023.

Dikutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 14 wilayah di Indonesia.

Berdasarkan data tersebut, terpantau ada 10 wilayah yang terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.

Sedangkan dua wilayah lainnya akan mengalami hujan, kilat dan angin kencang.

Cuaca ekstrem angin kencang terjadi di wilayah Banten dan Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Waspada 10 Wilayah Alami Hujan Lebat pada Selasa, 16 Mei 2023

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:

- Kalimantan Barat

- Sulawesi Tenggara

Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:

- Banten

- Nusa Tenggara Barat

Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Selatan Pulau Jawa pada Hari Ini, 16 Mei 2023

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Barat

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Utara

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di 10 Wilayah pada Selasa, 16 Mei 2023

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Selasa, 16 Mei 2023: Cirebon Cerah, Bogor Berawan Tebal

Ilustrasi cuaca ekstrem. Prakiraan cuaca dari BMKG pada Sabtu, 11 Januari 2020, waspada cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia.
Ilustrasi cuaca ekstrem. (pixabay.com)

Sirkulasi siklonik terpantau di Laut Arafuru dan di Samudra Pasifik utara Papua.

Kondisi inilah yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Arafuru hingga Maluku dan dari Papua Barat hingga Maluku, dan di Samudra Pasifik utara Papua.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Sumatera Selatan hingga Sumatera Barat, dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara.

Selain itu terpantau daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Hindia  barat Sumatera, di Samudra Pasifik Timur Filipina.

Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved