Senin, 29 September 2025

Kisah Penerima Beasiswa IISMA Kemendikbudristek Tuntut Ilmu di Negeri K-Pop

Kemendikbudristek mengirimkan mahasiswa Indonesia untuk merasakan pengalaman kuliah di kampus ternama di luar negeri melalui program IISMA

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
Ist
Para mahasiswa penerima program beasiswa Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek mengirimkan mahasiswa Indonesia untuk merasakan pengalaman kuliah di kampus ternama di luar negeri melalui program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA).

Salah satu mahasiswa yang merasakan pengalaman kuliah di luar negeri, adalah William Hanlim.

William adalah mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya peraih beasiswa IISMA di Korea University.

Menurut William, gaya belajar mahasiswa di Korea University menuntut mahasiswa lebih mandiri.

"Gaya belajarnya orang di sana berbeda dengan di sini. Kalau di sini lebih banyak belajar seperti di sekolah. Sementara di sana lebih banyak lecture," ujar William.

William menilai masyarakat Korea lebih berjiwa kompetitif dan ambisius.

Sehingga, menurut Wiliam, secara budaya memiliki perbedaan dengan masyarakat di Indonesia.

Terkait cara untuk lolos menjadi penerima beasiswa IISMA, William memberikan beberapa masukan, yakni mengenai kemampuan bahasa Inggris dan menghadapi wawancara.

"Latihan ngomong bahasa inggris karena pas interview dilihat cara kelancaran ngomongnya. Terus bisa memberikan tujuan yang jelas kenapa kita mau ke negara dan kampus tersebut. Tapi jangan kasih alasan yang ambigu dan kasih tahu apa kontribusi untuk negara kita," jelas William.

Di Korea University, William mengambil kuliah studi Bahasa Inggris, organizational behaviour, bahasa Korea, dan anatomi.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Nelson, yang turut mendapatkan beasiswa IISMA di Korea University.

Nelson mengungkapkan budaya baca di Korea Selatan sangat tinggi.

Para mahasiswa di Korea Selatan, menurut Nelson, kerap menghabiskan waktunya untuk membaca di berbagai tempat.

"Beda budayanya soal belajar. Di sana orang belajar banget. Sebelum UTS dan UAS kafe dan perpustakaan penuh semua mendekati ujian. Kampusnya banyak ruang untuk belajar," tutur Nelson.

Pengaruh budaya belajar di Korea Selatan tersebut, kata Nelson, membuat dirinya menerapkan dalam pembelajaran di Universitas Prasetiya Mulya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan