Sabtu, 4 Oktober 2025

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 239: Penceritaan dengan Bahasa yang Berbeda

Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 239, tugas tentang menceritakan kembali teks biografi dengan bahasa yang berbeda.

Penulis: Nurkhasanah
Buku Bahasa Indonesia Kelas X
Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 239, tugas tentang menceritakan kembali teks biografi dengan bahasa yang berbeda. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 239.

Soal pada halaman 239 buku Bahasa Indonesia kelas 10, membahas tugas tentang menceritakan kembali teks biografi dengan bahasa yang berbeda.

Sebelum menengok kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 239, diharapkan siswa mengerjakan soal secara mandiri.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 diperuntukkan bagi orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab dalam perbedaan jawaban pada kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 239.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 238: Mengubah Pola Penyajian Teks Biografi

Berikut ini kunci jawaban buku Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 239:

Tugas

Sekarang, berlatihlah melanjutkan untuk menceritakan kembali secara tertulis teks biografi B.J. Habibie dengan menggunakan kolom berikut ini.

Jawaban:

Penceritaan dengan Bahasa yang Berbeda

- Paragraf 2

Sejak bapaknya meninggal pada 3 September 1950 akibat serangan jantung, Bj Habibie menjadi anak yatim.

Keluarga Habibie pun memutuskan untuk pindah ke Bandung setelah ibunya menjual rumah dan kendaraan.

Ibunda Habibie membanting tulang membiayai kehidupan Habibie dan tujuh anaknya yang lain.

- Paragraf 3:

Masa kecil BJ Habibie dan saudara-saudaranya banyak dihabiskan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.

Sejak kecil, BJ Habibie memiliki sifat tegas dan selalu memegang  prinsip.

Saat duduk di bangku Sekolah Dasar, Habibie dikenal sangat cerdas dan memiliki hobi menunggang kuda dan membaca.

- Paragraf 4:

Habibie kemudian bersekolah di Gouvernments Middlebare School.

Kecerdasan dan prestasinya pun tampak menonjol saat SMA, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta.

Karena kecerdasannya itu, Habibie diterima di ITB (Institut Teknologi Bandung).

Meskipun pada akhirnya BJ Habibie tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya di ITB karena lebih memilih melanjutkan kuliahnya di Jerman setelah menerima beasiswa dari pemerintah.

Karena terinspirasi pesan Bung Karno tentang pentingnya dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia, Habibie pun memutuskan memilih jurusan kostruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule.

- Paragraf 5:

Habibie tidak mau mengecewakan ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, ia pun belajar dengan giat.

Ia pun menjadi salah satu mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh saat kuliah di Aachen, Jerman pada tahun 1955.

- Paragraf 6:

Saat musim liburan tiba, Habibie menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja.

Gaya hidup Habibie tersebut berbeda bila dibandingkan teman-temannya yang tak menggunakan waktu liburan musim panas untuk mengikuti ujian.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 201 202: Menyusun Mosi

- Paragraf 7:

Pada tahun 1960, beliau berhasil lulus dengan predikat cumlaude dan mendapat gelar Diploma Ing dari Technische Hochschule Jerman.

Ia kemudian mendaftarkan diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri konstruksi kereta api di Jerman.

- Paragraf 8:

Di Firma Talbot, Habibie semakin menonjol karena berhasil menerapkan cara-cara konstruksi membuat sayap pesawat terbang pada teknik pembuatan gerbong kereta api.

- Paragraf 9:

Selanjutnya, Habibie melanjutkan pendidikannya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschen.

- Paragraf 10:

Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie, ia pun memboyong istrinya itu ke Jerman.

Hidup Habibie semakin keras, ia terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup.

Setelah pulang pada malam hari, ia harus belajar untuk kuliahnya.

Sementara istrinya, Hasri Ainun harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci demi menghemat biaya.

- Paragraf 11:

Pada tahun 1965, gelar Dr. Ingenieur diperoleh Habibie dengan prediket sempurna.

Gelar doktor tersebut ia dapatkan setelah menemukan rumus yang dinamainya “Faktor Habibie”, rumus untuk menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang.

- Paragraf 12:

Dua tahu berselang, Habibie diangkat menjadi Guru besar ITB.

Ia pun meraih prestasi dan mendapatkan berbagai penghargaan yang diakui lembaga internasional.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 267 268: Analisis Rima dalam Puisi

- Paragraf 13:

Penghargaan paling bergensi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award dan Award von Karman.

Sementara dari dalam negeri, ia mendapat penghargaan tertinggi dari ITB Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.

- Paragraf 14:

Di Indonesia, Habibie sempat menjabat sebagai Menteri Negara Ristek/ Kepala BPPT, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), pemimpin perusahaan BUMN strategis, Wakil Presiden RI serta Presiden RI ke-3.

Ketika Habibie menjabat sebagai Presiden RI, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia.

Meski begitu, dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya beberapa undang-undang.

- Paragraf 15:

Setelah tak lagi menjabat sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarganya.

Pada tahun 2010, istri Habibie, Ainun meninggal dunia karena penyakit kanker.

Habibie pun membuat tulisan tentang Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”.

Buku “Ainun dan Habibie” pun telah difilmkan dengan judul yang sama.

*) Disclaimer:

- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved