Minggu, 5 Oktober 2025

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 145: Gagasan Pokok dan Sinopsis Hikayat Si Miskin

Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 145, tugas tentang menganalisis gagasan pokok dan sinopsis Hikayat Si Miskin.

Penulis: Nurkhasanah
Buku Bahasa Indonesia Kelas X
Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 145, tugas tentang menganalisis gagasan pokok dan sinopsis Hikayat Si Miskin. 

Baginda raja yang mendengarnya bertanya ada apa. Kemudian baginda raja memerintahkannya untuk diusir. Orang-orang lalu mengusirnya hingga ke tepi hutan.

Ketika siang hari, Si Miskin pergi ke kampung untuk mencari rejeki. Tetapi sesampainya di kampung, orang-orang mengusirnya dengan kayu.

Si miskin berlari ke pasar, tetapi di pasar, ia pun dilempari batu hingga tubuhnya penuh darah. Sepanjang jalan Si Miskin menangis dan kesakitan.

Hingga akhirnya ia sampai di tempat pembuangan sampah dan menemukan sepotong ketupat yang sudah basi dan ruas tebu. 

Dimakanlah ketupat tersebut oleh sepasang suami istri tersebut dan sebagai penghilang dahaga, diminumlah ruas tebu tersebut.

Tak berapa lama, istri Si Miskin hamil tiga bulan. Sang istri ingin sekali makan buah tempelam (mangga) yang ditanam di taman raja.

Segera Si Miskin menolaknya dan istrinya menangis karena menginginkan buah tersebut. Si Miskin berjanji akan membawakan buah tersebut, dan istrinya pun berhenti menangis.

Si Miskin pergi ke pasar dan menemui pedagang buah, meminta buah tempelam yang busuk untuk istrinya yang sedang hamil.

Orang-orang yang biasanya mengusir dan memukulinya, merasa kasihan. Mereka tidak hanya memberikan buah tepelam, tetapi juga nasi, bahan pakaian, dan buah-buahan.

Ketika sesampainya di rumah, ia menceritakan apa yang Ia peroleh dari pasar. Istrinya menangis menolak semua pemberian itu. Istrinya hanya menginginkan buah tempelam yang ditanam di taman raja.

Karena tidak tahan dengan istrinya, Si Miskin nekat menghadap Maharaja Indera Dewa yang saat itu sedang mengadakan pertemuan.

Si Miskin meminta buah tempelam yang sudah jatuh untuk istrinya. Raja memberikannya setangkai. Ketika ia sampai di rumah, istrinya sangat senang.

Tiga bulan kemudian, sang istri menginginkan buah nangka yang ditanam di taman raja. Si Miskin pun pergi menghadap baginda raja dan bersujud memohon buah nangka. Baginda raja pun memberikannya.

Hingga akhirnya sang istri melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat tampan. Mereka memberinya nama Markaramah, yang artinya anak di dalam kesukaran.

Kemudian si Miskin ingin membangun rumah untuk mereka bertiga. Ketika ia menggali tanah untuk menancapkan tiang, ia menemukan telaju yang berisi banyak emas.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved