Senin, 6 Oktober 2025

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 136: Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik

Ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 136 menemukan fakta dan opini dari artikel berjudul "Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik".

Penulis: Lanny Latifah
Buku Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK
Soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 136 menemukan fakta dan opini dari artikel berjudul "Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik". 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 136.

Pada Buku Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 136, terdapat tugas tentang menemukan fakta dan opini dari artikel berjudul "Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik".

Sebelum melihat kunci jawaban, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orangtua.

Jika sudah, orangtua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.

Kunci jawaban soal Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK pada halaman 136:

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 9 Semester 2: Letak dan Posisi Indonesia

Tugas

Sebelum membedakan fakta dan opini, kamu diminta untuk menemukan informasi dalam sebuah artikel opini terlebih dahulu.

Berikut ini akan disajikan sebuah artikel dari surat kabar daring (online).

Sebelum mengerjakan latihan pada kegiatan ini, sebaiknya kamu perhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Bacalah dengan cermat artikel berjudul "Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik" berikut ini.

2. Temukan dan tandai informasi yang kamu peroleh dari artikel berikut ini.

Kemudian, tulislah pada kolom yang telah disediakan (kerjakan di buku tugasmu).

Soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 136 menemukan fakta dan opini dari artikel berjudul
Soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 136 menemukan fakta dan opini dari artikel berjudul "Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik". (Buku Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK)

Jawaban:

Fakta dalam artikel "Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik"

1. Jumat, 30 Oktober 2015 Indonesia kembali kehilangan seniman dongeng paling berpengaruh dalam perkembangan seni, terutama di kalangan anak-anak era 80-an.

2. Pak Raden alias Syadi adalah seniman senior sekaligus pencipta kisah boneka kayu "Si Unyil", sebuah film seri televisi Indonesia produksi PPFN.

3. Kisah Si Unyil yang diciptakan Pak Raden, alumnus seni rupa ITB ini, diilhami dari pertunjukan wayang atau boneka kayu anak-anak di Prancis.

4. Guignol adalah tokoh boneka yang diciptakan pada 1808 oleh Laurent Mourguet, seorang marionnettiste (dalang perempuan).

5. Sampai saat ini Guignol masih digunakan sebagai hiburan anak-anak melalui pertunjukan di teater Guignol.

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 11 Halaman 51 Tugas Kelompok 2.2: Pelaksanaan Pilkada di Indonesia

6. Guignol juga menjadi instrumen politik pemerintah Prancis di kala itu.

7. Ketika stasiun RCTI dan TPI mencoba menayangkan kembali kisah ini, respons anak-anak pun tidak sebagus ketika ditayangkan di TVRI.

8. Hiburan anak-anak telah digantikan film-film kartun impor: Doraemen, He-man, Sailormoon, Shinchan, Naruto, dan yang lain.

9. Kisah Unyil bukan sekadar "kisah ideologis" dan "politis".

10. Melalui Unyil, pemerintah juga turut menyosialisasikan banyak program atau kebijakannya seperti Keluarga Berencana, ajakan melakukan ronda malam, sekolah, dan lainnya.

11. Era 80-an adalah era emas anak-anak Indonesia. Pada masa itu kita telah dihibur oleh hasil karya Pak Raden yang tayang setiap Minggu pagi dalam bentuk karya film boneka.

Opini dalam artikel "Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik"

1. Kisah Unyil sangat menghegemoni jagat hiburan anak-anak di eranya, ketika stasiun televisi swasta belum bertaburan seperti sekarang.

2. Keragaman karakter sosial ini menunjukkan bagaimana kisah si Unyil ingin mengajarkan kepada anak-anak di era itu untuk menghargai perbedaan.

3. Perbedaan kelas sosial adalah hal yang paling tampak dalam film ini, serta perbedaan suku bangsa, sampai bagaimana Unyil menjalin hubungan pertemanan dengan orang Tionghoa (Meilani).

4. Saat ini kita merindukan film-film sekelas Unyil yang mampu menghiasi dunia anak-anak era 2000-an dan sesudahnya.

5. Kejayaan dan keindahan masa anak-anak seolah telah usai ketika media televisi sudah tidak lagi menunjukkan keramahannya pada dunia anak.

*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved