Dua Karya Tulis Ini Jadi Pemenang Writing Competition Beasiswa Plus
Isu di bidang olahraga masa depan atlet dan kesehatan bayi akibat kekurangan oksigen adalah isu yang kerap terjadi di tengah masyarakat.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua karya tulis terpilih sebagai sebagai juara pertama Writing Competition Djarum Beasiswa Plus 2021/2022.
Karya tulis pertama adalah kategori noneksakta berjudul ‘BerSATU: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia’ oleh Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari Institut Teknologi Bandung.
Lalu karya tulis eksakta dengan topik ‘Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin’ oleh Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
"Kami senang sekali bisa melihat langsung 16 finalis mempresentasikan karya tulisnya," ucap Ketua Dewan Juri Tingkat Nasional, Prof Dr Ronny Rachman melalui keterangan tertulis, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Ini Daftar Para Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa PTK Katolik Tingkat Nasional
Ronny mengungkapkan pihaknya memilih karya tulis Aplikasi berSATU dan Oksimeter Janin Non-Invasif karena ide mereka menarik dan solutif.
Isu di bidang olahraga masa depan atlet dan kesehatan bayi akibat kekurangan oksigen adalah isu yang kerap terjadi di tengah masyarakat.
"Misalnya, memanfaatkan bahan alami untuk pengobatan dan kesehatan, kepedulian terhadap atlet, permasalahan pencemaran lingkungan, permasalahan manajemen energi terbarukan, dan masih banyak lagi,” kata Ronny.
Sementara itu, pemenang I kategori noneksakta adalah Andi Ameera Sayaka Cakravastia mengungkapkan latar belakang topik ini adalah karena kepedulian terhadap para pahlawan olahraga Indonesia.
"Aplikasi ‘berSATU’ dilengkapi dengan berbagai fitur bantuan berupa layanan serta edukasi dari berbagai aspek yakni, karier atlet profesional, finansial, kesehatan mental, pendidikan, dan sosial," ucap Ameera.
Tercatat dari karya tulis Ameera bahwa berdasarkan data 7/10 mantan atlet Indonesia mengaku saat ini hidupnya belum sejahtera secara finansial.
Baca juga: Lukman Hakim Berharap Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa PTK Katolik Bisa Dilaksanakan Tiap Tahun
Aplikasi ‘berSATU’ hadir untuk membantu atlet muda Indonesia memaksimalkan potensi mereka sebagai atlet dan mempersiapkan masa depan setelah karier olahraganya berakhir.
Selain layanan edukasi, berSATU juga akan menerapkan pendekatan rantai nilai untuk dapat memetakan pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan pelayanan persiapan karier.
Sementara pemenang I kategori eksakta ialah Najla Rasikha Putri Harza mengungkapkan menurut WHO, 23 persen kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia.
"Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja," jelasnya.
Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm.
Metode ini menangkap sinyal gabungan dari Ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin.
Berdasarkan karya tulis, Najla merancang sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari hardware dan software untuk melakukan pengukuran SpO2 janin secara non-invasif. Alat ini disebut dengan ‘Fetox’ (Fetal Oximeter).
Baca juga: Dewi Dee Lestari Ajak Anak Muda Berkarya Lewat Karya Tulis
Lounardus Saptopranolo, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, mengatakan melalui karya tulis Writing Competition, pihaknya berusaha mewujudkan hasil pemikiran yang cerdas, kreatif dan inovatif yang mampu menjawab tantangan serta permasalahan di sekitar masyarakat.
"Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus mengapresiasi pemikiran generasi muda terlebih dari karya tulis pemikiran mereka muncul ide-ide baru yang diharapkan menjadi langkah awal kontribusi mereka pada Indonesia,” kata dia.
Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 merupakan salah satu kelanjutan dari berbagai pelatihan soft skills yang telah diberikan setelah sebelumnya menerima pelatihan Leadership Development.
Tahun ini, terdapat ratusan karya tulis yang dikirim untuk mengikuti Writing Competition di babak final tingkat regional, dan hanya 16 besar yang lolos ke babak final tingkat nasional.