Minggu, 5 Oktober 2025

Buku Tematik

KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 115 117 118 119 Buku Tematik: Keadaan Alam Laos dan Filipina

Berikut ini kunci jawaban Tema 8 Kelas 6 SD halaman 114 115 116 117 118 119 Buku Tematik Pembelajaran 4.

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Arif Fajar Nasucha
Buku Tematik Tema 8 Kelas 6 SD
KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 114 115 116 117 118 119 Buku Tematik Pembelajaran 4 

- Wilayah Laos dan Filipina berupa pegunungan.

- Sebagian besar penduduk Laos dan Filipina bermata pencaharian sebagai petani.

- Hasil pertanian pangan utama Laos dan Filipina adalah padi dan jagung.

Perbedaan:

- Filipina memiliki hasil ternak sapi perah sementara Laos tidak memiliki.

- Laos tidak memiliki hasil tambang sedangkan Filipina memiliki hasil tambang utama berupa emas.

Kunci jawaban halaman 116 - 117

Kisah Petani Cabai Sukses, Untungnya Menggiurkan

Jawa Pos.com – Pensiun dari pekerjaan sebagai aparatur sipil Negara (ASN) tak membuat Imam Kusno berhenti berusaha untuk hidupnya. Pria yang sebelumnya berstatus guru ini justru sukses bertani cabai. Hasilnya bahkan melebihi penghasilan tetapnya tiap bulan. Berikut kisahnya.

Sudah 4 tahun ini Imam bergelut dengan tanaman cabai lokal. Dia menanam komoditas yang kini harganya selangit itu di atas tanah seluas sekitar 1 hektare di Desa Natai Raya, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.

Dalam satu tahun,Imam mengaku bisa meraih untung hingga Rp 100.000.000,00 dengan masa dua kali panen. Itu dilakoninya sendiri tanpa dibantu petani lainnya. Harga cabai yang kian mahal membuat penghasilannya bertambah. Harga cabai saat ini sekitar Rp 150.000,00 per kilogram.

”Yang kita tanam ini hanya seperempat hektare, sekitar lima batang saja. Kalau pakai tenaga sendiri hanya Rp3.000,00 per batang biaya perawatan hingga masa panen," ujar Imam, Senin (20/2) saat dikunjungi di kebun cabai miliknya.

Menurut Imam, bertani cabai seperti merawat bayi. Harus tekun dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ketika dipanen, para pedagang yang datang mengambil cabai ke rumahnya. Dia menjual sebesar Rp125.000,00 per kilogram.

”Tergantung kualitas bibitnya, biasanya harga normal dulu sebelum naik Rp20.000,00 hingga Rp40.000,00 per kilogramnya," ujarnya.

Imam menuturkan, penyebab harga cabai naik di pasaran adalah cuaca yang tidak menentu. Hal itu menyebabkan beberapa penyakit cabai, seperti jamur, hama, dan lainnya mudah menyerang. Hal yang ditakutkan petani cabai adalah apabila hujan siang hari karena jamur akan bermunculan. Karena itu, setelah hujan, tanaman cabai harus disemprot.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved