Buku Tematik
Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 71 Subtema 1 Pembelajaran 6
Simak inilah kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD halaman 71 yang ada dalam Subtema 1 Pembelajaran 6.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD halaman 71.
Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD ini berjudul Peristiwa dalam Kehidupan.
Sementara Subtema 1 mempelajari tentang Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan.
Dalam artikel ini, berisi kunci jawaban soal yang ada dalam Subtema 1 Pembelajaran 6 di halaman 71.
Kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 kelas 5 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawab soal sendiri.
Setelah itu, gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 83: Gerakan dan Gerhana Bulan
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 4 Halaman 102 103 104 106 107 108: Montase, Kolase, Mozaik
Simak inilah Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 71 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 6 yang Tribunnews kutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber lainnya:
Ayo Membaca
Bacalah dengan saksama bacaan tentang Kongres Perempuan berikut ini!
Kongres Perempuan Indonesia
Kongres Perempuan Indonesia berlangsung tiga kali. Pada tanggal 22 Agustus 1928 di Yogyakarta, diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia I. Kongres ini diikuti berbagai wakil organisasi wanita di antaranya Ny. Sukamto, Ny. Ki Hajar Dewantara, dan Nona Suyatin.
Kongres berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI). Kongres itu juga berhasil merumuskan tujuan mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia serta mengadakan gabungan atau perikatan di antara perkumpulan wanita.
Pada tangal 28–31 Desember 1929, PPI mengadakan kongres di Jakarta dan mengubah nama PPI menjadi PPII (Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia).
Tanggal 20–24 Juli 1935, diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro. Kongres tersebut membahas masalah perburuhan perempuan, pemberantasan buta huruf, dan perkawinan.