PROFIL Soeharto, Presiden Kedua RI yang Menjabat Selama 32 Tahun pada Masa Orde Baru
PROFIL Soeharto, Presiden kedua RI yang menjabat selama 32 tahun pada masa orde baru. 27 Januari 2022 adalah peringatan 14 tahun wafatnya Soeharto.
Ibu Tien disemayamkan di Astana Giri Bangun, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.
Karier Militer Soeharto

Soeharto berkarier di lembaga militer TNI (Tentara Nasional Indonesia) sebelum menjabat sebagai Presiden.
Soeharto diangkat menjadi anggota TNI pada tanggal 5 Oktober 1945.
Ia diberikan tugas sebagai TNI untuk memimpin pasukan melawan aksi-aksi militer Belanda yang berusaha untuk kembali menjajah Indonesia.
Nama Soeharto semakin dikenal oleh banyak orang karena ia berperan penting dalam serangan untuk menguasai kota Yogyakarta pada 1 Maret 1949.
Soeharto memimpin serangan di Yogyakarta berdasarkan rencana Raja Yogyakarta, Gubernur, Militer, dan Menteri Pertahanan, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Kemudian, Soeharto berhasil menjadi seorang tentara dengan pangkat Brigadir Jenderal dan memimpin Komando Mandala yang bertugas untuk merebut kembali Irian Barat.
Komando Mandala dilaksanakan pada tahun 1961, yang membawanya bisa berkenalan dengan Mayor Ali Moertopo, Kapten L.B Moerdani, dan Kolonel Laut Sudomo.
Ketiga orang itu merupakan orang-orang yang memiliki peran penting dan strategis.
Setelah selesai menjalankan tugas di Irian Barat dan kembali dari Indonesia Timur, Soeharto mendapat kenaikan pangkat.
Soeharto menjadi Mayor Jenderal, yang kemudian ditarik ke markas besar ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) oleh Jenderal A.H. Nasution.
Lalu, pada 1962, Soeharto mendapatkan kenaikan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Ketika ia menjabat sebagai Panglima Kostrad, Soeharto berperan dalam menumpas G30S yang melatarbelakangi tragedi pembunuhan enam jenderal dan satu perwira yang terjadi dini hari pada 1 Oktober 1965.
Soeharto bertindak atas perintah Presiden Soekarno yang sebelumnya mengeluarkan Surat Perintah Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) pada 1966, untuk mengambil dan menentukan segala tindakan supaya permasalahan ini terselesaikan dan dapat memulihkan keamanan dan ketertiban.
Baca juga: KRONOLOGI Tragedi Pemberontakan G30S 1965, Upaya Penumpasan G30S, hingga Fakta Sejarah
Karier Politik Soeharto sebagai Presiden Orde Baru
Soeharto mulai menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia sejak tahun 1966.
Namun, ia baru dilantik oleh MPRS pada tahun 1968.
Ketika masa awal menjadi Presiden Republik Indonesia, Soeharto belum mempunyai wakil Presiden.
Wakil Presiden pertama pada kepemimpinan Soeharto adalah Sultan Hamengkubuwono IX.
Soeharto membentuk Kabinet Pembangunan 1 pada masa kepemimpinannya.
Masa kerja Kabinet Pembangunan 1 adalah tanggal 6 Juni 1968 sampai 28 Maret 1973.
Presiden Soeharto memiliki enam wakil Presiden yang masing-masing menjabat setiap masa periode pemilu.
Soeharto sendiri menjabat selama enam periode, sehingga ia memiliki enam wakil yang berbeda pada setiap masa jabatan.
Akhir Pemerintahan Soeharto di Era Orde Baru
Dikutip dari Perpusnas, Soeharto memerintah lebih dari tiga dasa warsa atau enam kali Pemilu.
Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden pada 21 Mei 1998.
Ia pernah dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, sebelum meninggal dunia pada Minggu, 27 Januari 2006.
Soeharto meninggal pada pukul 13.10 siang dalam usia 87 tahun.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Soeharto