Minggu, 5 Oktober 2025

Materi Sekolah

Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keseimbangan Ekosistem, Simak Penjelasannya

Keseimbangan lingkungan dapat terwujud apabila terjadi keselarasan dan keseimbangan antara komponen biotik dan abiotik.

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Tiara Shelavie
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keseimbangan Ekosistem, Simak Penjelasannya dalam Artikel ini 

TRIBUNNEWS.COM - Keseimbangan lingkungan dapat terwujud apabila terjadi keselarasan dan keseimbangan antara komponen biotik dan abiotik.

Dikutip dari Buku Tematik Siswa SD/MI Kelas V Tema 5 Halaman 131, (2017) oleh Diana Puspa, jika terjadi gangguan antara komponen biotik dan abiotik, keseimbangan lingkungan akan terganggu.

Terdapat dua jenis faktor yang menyebabkan perubahan keseimbangan di dalam ekosistem, yaitu faktor alami dan faktor manusia.

Faktor alami yang menyebabkan adalah peristiwa alam seperti bencana alam.

Bencana alam seperti letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, badai, dan tsunami dapat mengakibatkan terputusnya rantai makanan.

Bencana alam tersebut terjadi secara alami dan tidak disebabkan oleh kegiatan manusia.

Faktor lain penyebab perubahan keseimbangan ekosistem adalah faktor manusia yang melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Baca juga: Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem, Berikut Tiga Jenis Simbiosis dalam Kehidupan

Baca juga: Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik, Kemenperin Terapkan Peta Jalan Pengembangan KBLBB

Pekerja melakukan penebangan pohon yang diduga merupakan aktivitas illegal logging atau pembalakan liar, di kawasan hutan lindung di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Senin (22/5/2017). Kegiatan illegal logging di Popoyato tercatat yang paling besar terjadi di antara kabupaten lainnya di Provinsi Gorontalo. Bahkan pembalakan liar di Popayato telah menjangkau berbagai kawasan perkebunan milik rakyat maupun perusahaan sawit. Di Kabupaten Pohuwato sendiri terdapat empat perusahaan kelapa sawit yang memiliki lahan perkebunan dengan surat  hak guna usaha (HGU) seluas 53.000 hektare. Semakin maraknya illegal logging, berdampak pada kerusakan yang sangat serius di hutan lindung dan hutan produksi di wilayah tersebut. TRIBUNNEWS/HO
Pekerja melakukan penebangan pohon yang diduga merupakan aktivitas illegal logging atau pembalakan liar, di kawasan hutan lindung di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Senin (22/5/2017). Kegiatan illegal logging di Popoyato tercatat yang paling besar terjadi di antara kabupaten lainnya di Provinsi Gorontalo. Bahkan pembalakan liar di Popayato telah menjangkau berbagai kawasan perkebunan milik rakyat maupun perusahaan sawit. Di Kabupaten Pohuwato sendiri terdapat empat perusahaan kelapa sawit yang memiliki lahan perkebunan dengan surat hak guna usaha (HGU) seluas 53.000 hektare. Semakin maraknya illegal logging, berdampak pada kerusakan yang sangat serius di hutan lindung dan hutan produksi di wilayah tersebut. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

Kegiatan Manusia pada Keseimbangan Ekosistem

Terdapat beberapa kegiatan manusia yang secara langsung mempengaruhi keseimbangan ekosistem, yaitu:

1. Penebangan pohon-pohon di hutan dan pembakaran hutan

Penebangan pohon-pohon di hutan akan merusak ekosistem hutan dan menghilangkan fungsi tumbuhan sebagai penahan air dan penghasil oksigen.

Pembakaran hutan berakibat terbunuhnya berbagai jenis organisme hutan yang mempunyai peran untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem.

2. Perburuan hewan hutan yang tidak terkendali, termasuk memperjualbelikan hewan langka yang dilindungi.

Seperti halnya dengan perburuan hewan hutan secara sembarangan dan penangkapan berbagai satwa langka.

Tindakan-tindakan ini berakibat pada terganggunya rantai makanan dan jaring-jaring makanan serta punahnya beberapa jenis satwa.

Rantai makanan sebagai bagian jaring-jaring makanan pada sebuah ekosistem tidak akan terputus selama semua bagian dari rantai tersebut tetap berperan.

Rantai makanan akan terus terbentuk selama makhluk hidup penyusunnya ada.

Jika salah satu dari penyusun rantai makanan tersebut tidak ada karena berbagai faktor maka penyusun rantai makanan lain akan terganggu.

Jika salah satu rantai makanan terganggu, jaring-jaring makanan pun akan terganggu.

3. Pemakaian pupuk buatan yang berlebihan

Kegiatan pertanian intensif yang menginginkan hasil panen dalam jumlah besar pada waktu yang singkat menyebabkan terjadinya pemakaian pupuk buatan secara berlebihan.

Pada saat yang sama, pengendalian hama pun dilakukan dengan menggunakan zat-zat kimia berbahaya.

Kedua kegiatan ini akan merusak tanah tempat sumber makanan dan tempat tinggal berbagai jenis organisme.

Penggunaan insektisida buatan juga akan membunuh hewan-hewan selain hama yang memengaruhi keseimbangan ekosistem.

4. Kegiatan pembuangan sampah dan limbah secara sembarangan, serta beberapa kegiatan lainnya yang mencemari lingkungan.

Kegiatan yang menimbulkan dampak sangat besar adalah kebiasaan membuang sampah dan limbah sembarangan.

Kegiatan ini akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang berakibat fatal bagi komponen-komponen ekosistem yanga tinggal di dalamnya.

Tidak hanya itu, berbagai jenis kegiatan manusia dapat menimbulkan pencemaran air, tanah, udara, bahkan bunyi.

Semua hal itu akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved