Jumat, 3 Oktober 2025

Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 SD Halaman 53 54 58 59 Subtema 2 Pembelajaran 1

Berikut pembahasan kunci jawaban Buku Tematik tema 7 kelas 6: tentang Pemimpin Idolaku halaman 53, 54, 58, dan 59.

Freepik
ilustrasi - Berikut pembahasan kunci jawaban Buku Tematik tema 7 kelas 6: tentang Pemimpin Idolaku halaman 53, 54, 58, dan 59. 

Jawaban:

Jawaban
Jawaban tema 7 kelas 6: tentang Pemimpin Idolaku halaman 53, 54, 58, dan 59. (Buku Tematik)

Sampaikan hasil kerja kelompokmu kepada teman satu kelas. Apakah kamu melihat persamaan dan perbedaannya?
Pemimpin idola dapat berasal dari berbagai kalangan. Diskusikan siapa saja para pemimpin idola teman sekelasmu. Apakah mereka bekerja di bidang politik, sosial, budaya, ekonomi atau pendidikan. Catat hasil diskusimu. Kamu bisa mempelajari contoh yang diberikan.

Jawaban:

Jawaban
Jawaban tema 7 kelas 6: tentang Pemimpin Idolaku halaman 53, 54, 58, dan 59. (Buku Tematik)

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 95 96 99 100 101 Buku Tematik Cita-citaku Subtema 2

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 35 38 39 41 43 44 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 4

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 61 62 63 64 65 66 Tematik Subtema 1 Pembelajaran 6

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 20 21 23 24 Keadaan Cuaca

Soal dan Jawaban TVRI 23 Juli 2020 Tugas SD Kelas 1-3 dan Kelas 4-6 SD Belajar dari Rumah (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)
ilustrasi Belajar dari Rumah (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)

Ayo Membaca

Kita mengidolakan seorang pemimpin karena kita tahu mereka bekerja untuk kepentingan rakyatnya.

Ayo, belajar dari salah seorang pemimpin yang patut kita teladani melalui bacaan berikut!

Pamanku, Lurah Idola

Ini cerita tentang pamanku, Badi namanya. Ia seorang lurah di desanya. Warga biasa memanggilnya dengan sebutan Pak Lurah. Tetapi, aku tahu mereka mengenal dekat, hormat, serta sayang kepada beliau.

Walau menjabat sebagai lurah, pamanku hidup sederhana. Gaji dan fasilitas yang diperolehnya tidak digunakan untuk kepentingan pribadinya. Rumahnya tetap mungil sederhana, hanya berlantai semen.

“Ah, untuk apa rumah mewah, berlantai keramik? Yang penting bersih dan nyaman saja. Lantai semen justru terasa lebih dingin kan?” ujarnya ketika aku mengomentari rumahnya.

Ternyata, dari cerita bibi aku tahu. Paman menyisihkan gajinya justru untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Dibangunnya balai belajar sederhana untuk tempat warga belajar membaca. Paman ingin warganya maju. Ia ingin warganya melek informasi.

Membaca merupakan salah satu cara untuk membuka pintu informasi. Bergantian dengan bibi, di sore hari, paman mengajar membaca di balai belajar. Ia sabar dan penuh canda, sehingga warga tak sungkan belajar dengannya.

Kadang warga seperti lupa, bahwa sang guru adalah lurah, pejabat pemerintahan desa. Paman sedikit demi sedikit juga menyediakan berbagai buku di balai belajar.

Berbagai buku disediakan, seperti buku bercocok tanam, pemeliharaan hewan, atau buku pengetahuan umum tersedia di sana. Ia selalu menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli buku di pasar buku bekas.

Bukan hanya memikirkan kesejahteraan warganya, pamanku juga selalu bermusyawarah dengan warga sebelum menentukan kebijakan. Aku ingat, pernah sekali waktu sekelompok investor datang menemui paman. Mereka ingin membangun toko swalayan di desa.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved