Jawaban Soal Apakah Makna dari Tumpak Tiang Masjid Banten yang Berbentuk Labu Materi SMP di TVRI
Jawaban soal Apakah Makna dari Tumpak Tiang Masjid Banten yang Berbentuk Labu? materi 'Pesona Masjid Agung Banten' belajar dari Rumah TVRI untuk SMP
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Apakah Makna dari Tumpak Tiang Masjid Banten yang Berbentuk Labu? Merupakan soal nomor dua dalam program belajar dari Rumah TVRI untuk SMP dan sederajat hari ini, Senin (27/4/2020).
Sementara soal nomor dua yakni 'Jelaskan Kondisi Masyarakat Banten Sebelum Masuknya Islam ke Daerah Tersebut!'
Program belajar dari Rumah TVRI untuk SMP dan sederajat, Senin 27 April 2020 pukul 09.30 - 10.00 WIB mengusung materi 'Pesona Masjid Agung Banten'.
Selanjutnya soal nomor tiga yakni 'bagaimana bentuk akulturasi budaya yang terlihat dari bangunan Masjid Agung Banten?'
Baca: Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI untuk SMP Materi Pesona Masjid Agung Banten
Baca: Live Streaming TVRI Online Belajar dari Rumah SMP dengan Materi Pesona Masjid Agung Banten
Pada kesempatan ini dijelaskan secara lengkap terkait Masjid Agung Banten.
Indonesia disebut sebagai tanah dari surga yang ditumbuhi beragam tradisi menawan.
Tradisi di Indonesia tidak hanya dalam bentuk seni tari, seni pertunjukkan, atau seni rupa, tetapi dilengkapi dengan seni arsitektur.
Satu di antaranya pada bangunan Masjid Agung Banten.
Masjid Agung Banten merupakan bangunan tua dengan arsitektur menarik.
Keberadaan Masjid Agung Banten tak lepas dari sejarah masuknya Islam ke bumi nusantara yang dibawa oleh para wali.
Baca: SEDANG BERLANGSUNG TVRI Belajar dari Rumah, Materi Kelas 4-6 SD:Simetri Lipat dan Sifat Bangun Ruang
Soal dan Jawaban materi Pesona Masjid Agung Banten
1. Jelaskan kondisi masyarakat Banten sebelum masuknya Islam ke daerah tersebut!
Sebelum masuknya Islam, masyarakat Banten masih hidup dalam tata cara kehidupan tradisi prasejarah dan dalam abad-abad permulaan masehi ketika agama Hindu berkembang di Indonesia.
Dikutip dari dispar.bantenprov.go.id, sebelum Agama Islam berkembang di Banten, masyarakat hidup dalam tata cara kehidupan tradisi prasejarah.
Hal ini dapat dilihat dari peninggalan purbakala dalam bentuk prasasti arca-arca yang bersifat Hiduistik dan banguan keagamaan lainnya.
