Ikatan Guru Indonesia Minta UN Dihapus Mulai 2020, Murid Menjawab Soal UN Belum Tentu Kuasai Materi
Wakil Sekjen Ikatan Guru Indonesia Yuche Yahya Sukaca meminta Ujian Nasional (UN) dihapus mulai tahun 2020.
Ia berpendapat agar siswa supaya tetap belajar, sebab Ujian Nasional itu penting.
Sebagai praktisi pendidikan yang setiap hari bertemu siswanya, Yuche menanggapi pernyataan dari Jusuf Kalla.
"Jika memang tidak ada Ujian Nasional, siswanya bisa lebih merdeka dalam belajar. Gurunya pun bisa lebih merdeka dalam mengajar."
"Kompetensi yang guru rasa perlu untuk diberi ke siswa, itulah yang akan diberikan," jelas Yuche.
Berbeda jika diberlakukannya Ujian Nasional, maka guru akan terbatas waktunya dan terbatas dalam pemberian materi.
Yuche mengatakan, bahkan harus kejar tayang dalam berapa kali pertemuan agar materi segera selesai.
Hal ini hanya digunakan untuk mengejar Ujian Nasional, sebab ada kisi-kisi yang memang harus dikejar.
Adapun konsep program "Merdeka Belajar" yang dicanangkan Nadiem Makarim sebagai berikut
Ujian Nasional (UN)
1. UN akan dilakukan terakhir pada tahun 2020.
2. UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan survei karakter.
3. UN akan dilakukan di pertengahan masa jenjang sekolah misalnya:
- Sekolah Dasar akan dilakukan penilaian pada kelas 4, bukan kelas 6.
- Sekolah Menengah Pertama akan dilakukan penilaian pada kelas 8, bukan kelas 9
- Sekolah Menengah ke Atas akan dilakukan penilaian di kelas 11, bukan 12.