Kongres Diaspora Tawarkan Ribuan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri untuk Anak Muda Indonesia
Setiap tahunnya beasiswa yang diberikan berada di kisaran 10.000, terdiri dari beasiswa S1 hingga S3.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Diaspora Indonesia bekerjasama dengan Indonesia Scholarship Network (ISN) akan menggelar acara 'Scholarship & Education Expo' dengan menghadirkan berbagai lembaga pemberi beasiswa.
Lewat kegiatan ini milenial Indonesia berkesempatan mendapatkan beasiswa, tidak hanya dari Pemerintah Indonesia, tapi juga pemerintah negara asing, yayasan pendidikan, serta perusahaan yang mendukung pendidikan di Indonesia.
Diaspora dari Los Angeles, AS Butce Lie di konferensi pers terkait Kongres Diaspora ke-5 Indonesia menjelaskan, di event ini akan ada banyak program beasiswa yang ditawarkan kepada anak muda Indonesia yang ingin berkuliah di luar negeri.
Butce mengatakan, program ini merupakan bentuk dukungan Kongres Diaspora Indonesia kepada mereka yang memiliki kemampuan akademis namun tidak mampu secara finansial untuk berkuliah di luar negeri.
"Kita menyediakan beasiswa. Salah satu bantuan dari kita juga untuk membantu adik-adik kita yang dari segi finansial nggak bisa ke luar negeri, dengan cara itu mungkin bisa (mewujudkan impiannya) ya," ujar Butce, di Bengkel Diplomasi Foreign Policy Community Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019) siang.
Terkait kuota beasiswa yang disediakan, Presiden IDN Global 2017-2019, Mark Gerald Eman memprediksi angkanya akan mencapai lebih dari 10 ribu.
Setiap tahunnya beasiswa yang diberikan berada di kisaran 10.000, terdiri dari beasiswa S1 hingga S3.
"Mungkin (kuotanya) sekitar di atas 10 ribu setiap tahunnya, beasiswa S1, S2, S3," kata Gerald.
Ia kemudian menyebut ada sejumlah negara yang turut ambil bagian dalam pemberian beasiswa ini.
Tentunya pemerintah juga tetap menawarkan beasiswa melalui jalur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Jadi ada 8 negara, embassy yang ambil bagian, juga pemerintah kita juga (beasiswa) LPDP dan juga beberapa kementerian terlibat," jelas Gerald.
Lebih lanjut Gerald menegaskan bahwa melalui Kongres Diaspora Indonesia kali ini, pihaknya berusaha untuk membuka kesempatan yang luas bagi para generasi muda agar bisa menuntut ilmu di negara lain.
Hal itu agar kelak mereka bisa mandiri dan mampu mengimplementasikan apa yang telah dipelajari di negeri orang, untuk membangun negaranya sendiri.
"Jadi kita coba kasih kesempatan ini supaya temen-temen generasi muda kita, milenial kita, mereka punya option untuk ambil scholarship ke luar," tegas Gerald.
Baca: Pilihan MPV Berharga Murah di Jawa Barat
Mereka nantinya bisa bergabung dengan diaspora lainnya melalui aplikasi Diaspora Connect, tentunya setelah selesai menempuh studi.
Melalui Diaspora Connect, para penerima beasiswa ini bisa berkontribusi terhadap percepatan pembangunan Indonesia.
"Setelah scholarship, mereka keluar (selesai kuliah), mereka bisa gabung dengan Diaspora Connect, jadi bisa ambil bagian untuk Indonesia, dimanapun mereka berada," kata Gerald.
Baca: Mobil Pintar Ini Bisa Jadi Penolong Saat di Rumah Mati Listrik
Diaspora Connect merupakan sebuah aplikasi yang menjadi wadah pemersatu bagi para diaspora Indonesia.
Aplikasi ini juga turut mendukung kerjasama antara IDN Global dan Kementerian Luar Negeri terkait database diaspora serta Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN).
Selain itu, Diaspora Connect juga mendukung rencana penerbitan Diaspora Bonds yang digagas oleh IDN Global bersama Kementerian Keuangan.
Kongres Diaspora ke-5 Indonesia (The Fifth Congress of Indonesian Diaspora) yang bertajuk 'Empowering Indonesia's Human Capital' akan dihelat di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada 10, 12 dan 13 Agustus mendatang.
Diperkirakan 5.000 partisipan akan hadir dalam kongres ini, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kongres akan dihadiri pula Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk mengisi sesi 'Diaspora Perspective: Step for Indonesia To Thrive In The Era of Industrial Revolution 4.0' dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Wali Kota Bogor Bima Arya.