Kinestetik Learner si Paling Gamau Diam!
Simak penjelasan mengenai gaya belajar kinestetik, ciri-ciri, kelebihan dan tantangan, hingga strategi belajar efektif dari Ganesha Operation.
Mereka cenderung mempercayai apa yang bisa mereka rasakan dan lakukan secara langsung, bukan hanya sekadar didengar atau dibaca.
Inilah alasan mengapa mereka biasanya memiliki pemahaman lebih dalam terhadap materi ketika terlibat aktif di dalamnya.
Kelebihan dan Tantangan Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik punya kekuatan utama, di mana siswa efektif belajar saat berinteraksi langsung dengan materi pelajaran.
Ini membuat gaya belajar kinestetik sering disejajarkan dengan active learning, karena sama-sama mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar. Salah satu keunggulan utamanya adalah meningkatkan perkembangan kognitif.
Penelitian menunjukkan bahwa gerakan fisik dapat meningkatkan aliran oksigen dalam darah, yang pada akhirnya berdampak positif pada performa otak. Dengan kata lain, semakin aktif tubuh, semakin bugar pula otak dalam menerima dan mengolah informasi.
Kelebihan lain dari pembelajar kinestetik adalah kemampuan mereka dalam berpikir kreatif dan menyelesaikan masalah.
Saat mereka aktif memanipulasi alat peraga atau menyelesaikan tantangan fisik, mereka terdorong untuk berpikir dari berbagai sudut dan menemukan solusi-solusi inovatif.
Gaya belajar ini juga mendukung pengembangan keterampilan observasi karena siswa terbiasa memperhatikan detail saat berinteraksi langsung dengan materi.
Di samping itu, keterlibatan dalam kegiatan seperti role-playing atau kerja kelompok juga mendorong tumbuhnya keterampilan sosial.
Pembelajar kinestetik cenderung lebih ekspresif dan aktif secara fisik, yang secara alami mempermudah mereka untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan belajar dari interaksi dengan orang lain.
Namun, meskipun penuh keunggulan, gaya belajar ini bukan tanpa tantangan. Beberapa kesulitan yang umum dialami pembelajar kinestetik antara lain:
- Ketergantungan pada alat bantu atau media konkret untuk memahami topik abstrak.
- Kurang nyaman dalam situasi belajar yang pasif, seperti kelas yang hanya berisi ceramah atau diskusi tanpa aktivitas fisik.
- Mudah bosan dan frustrasi jika harus duduk dalam waktu lama tanpa jeda gerak.
Karena itu, penting bagi guru dan siswa untuk menyadari bahwa gaya belajar kinestetik butuh pendekatan yang lebih fleksibel dan interaktif.
Memberikan aktivitas langsung bisa membuat proses belajar terasa lebih efektif dan menyenangkan bagi mereka.
Strategi Belajar Efektif untuk Gaya Kinestetik
1. Ubah kelas menjadi ruang eksplorasi
Alih-alih mengandalkan penjelasan panjang lebar, pengajar bisa menyisipkan berbagai aktivitas seperti demonstrasi, eksperimen, bermain peran, atau proyek kelompok.
Menciptakan Pembelajaran yang Menarik dan Efektif di Era Digital |
![]() |
---|
Lebih dari Sekadar Seminar, M3 Ganesha Operation Jadi Ruang Kebersamaan bagi Siswa dan Orang Tua |
![]() |
---|
Pelajaran Bahasa Inggris di Level SD: Mempersiapkan Generasi Masa Depan untuk Sukses Global |
![]() |
---|
PT Kedinasan: Membangun Generasi Emas Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.