Kinestetik Learner si Paling Gamau Diam!
Simak penjelasan mengenai gaya belajar kinestetik, ciri-ciri, kelebihan dan tantangan, hingga strategi belajar efektif dari Ganesha Operation.
Editor:
Sri Juliati
oleh: Sugih Ahmad Rizal
TRIBUNNEWS.COM - Stop berpikir kamu aneh! Hanya karena cara belajarmu yang tidak bisa diam atau bahkan hyperactive. Mungkin itulah cara kamu dalam memproses dan menyerap materi.
Apalagi, di dunia pendidikan masa kini, gaya belajar seperti ini makin mendapat perhatian. Karena pendekatan kinestetik terbukti bisa meningkatkan pemahaman dan retensi, terutama untuk siswa yang tidak cocok dengan metode belajar pasif seperti ceramah panjang.
Bagi sebagian siswa, belajar itu bukan soal duduk manis dan menyimak. Justru sebaliknya, mereka baru benar-benar ngeh saat tangan dan tubuhnya ikut terlibat, seperti menyentuh alat peraga, menjajal eksperimen, bahkan sekadar berpindah tempat bisa bikin pelajaran terasa lebih hidup dan nempel di kepala.
Inilah yang disebut gaya belajar kinestetik. Gaya belajar yang di mana kamu akan lebih bisa memproses dan menyerap materi saat melibatkan aktivitas fisik. Mari kita cari tahu, apakah kamu termasuk seorang kinesthetic learner atau bukan.
Apa Itu Gaya Belajar Kinestetik?
Gaya belajar kinestetik atau kadang disebut juga tactile learning adalah gaya belajar yang mengandalkan aktivitas fisik, pengalaman langsung, dan gerakan tubuh untuk memahami informasi.
Siswa kinestetik menyerap pelajaran paling efektif saat mereka terlibat secara fisik, bukan cuma duduk dan mendengarkan guru bicara atau membaca buku.
Mereka suka belajar sambil bergerak, memegang benda, membuat proyek, atau terlibat langsung dalam kegiatan yang memancing pengalaman nyata. Dengan kata lain, mereka belajar dengan melakukan dan bukan sekadar melihat atau mendengar.
Dalam jurnal berjudul Kinesthetic Learning: Hands-On Learning and Active Engagement (Oluwaseyi Kolawole Oladele, 2024), disebutkan bahwa metode kinestetik membantu menciptakan proses belajar yang menyenangkan, karena memberi ruang untuk eksplorasi.
Jadi kalau kamu merasa lebih paham setelah ngulik sendiri dibanding sekadar mendengarkan, bisa jadi kamu seorang kinesthetic learner!
Baca juga: Benarkah Si Cerewet Itu Seorang Auditory Learner?
Ciri-Ciri Kinesthetic Learner
Anak dengan gaya belajar kinestetik bukan tipe yang betah duduk diam terlalu lama sambil menyimak penjelasan secara pasif.
Justru, proses belajar terasa menyenangkan dan lebih melekat ketika tubuh mereka ikut terlibat secara langsung.
Sejak usia dini, anak kinestetik cenderung menunjukkan minat pada aktivitas bongkar-pasang, suka membongkar mainan, membangun sesuatu dari balok atau LEGO, dan senang memecahkan teka-teki seperti puzzle.
Beberapa ciri khas lain dari kinesthetic learner antara lain:
- Belajar paling efektif saat melakukan kegiatan langsung (hands-on experience).
- Senang berolahraga, kegiatan fisik, dan eksplorasi di luar ruang kelas.
- Cenderung menggunakan tangan saat berbicara dan suka membuat kerajinan.
- Sering kali menyukai tantangan seperti teka-teki atau maze karena memicu respons logika motorik.
Bersumber dari Bay Atlantic University, anak-anak kinestetik juga berpikir lebih jernih ketika mereka bisa bergerak.
Menciptakan Pembelajaran yang Menarik dan Efektif di Era Digital |
![]() |
---|
Lebih dari Sekadar Seminar, M3 Ganesha Operation Jadi Ruang Kebersamaan bagi Siswa dan Orang Tua |
![]() |
---|
Pelajaran Bahasa Inggris di Level SD: Mempersiapkan Generasi Masa Depan untuk Sukses Global |
![]() |
---|
PT Kedinasan: Membangun Generasi Emas Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.