Selasa, 30 September 2025

Penerimaan Siswa Baru

SPMB 2025: Apa yang Berubah dan Bagaimana Menyiasatinya?

Kini pemerintah memperkenalkan Tes Terstandar sebagai komponen penting dalam proses seleksi, khususnya untuk jalur-jalur tertentu. 

|
Editor: Sri Juliati
ISTIMEWA/GANESHA OPERATION
SPMB 2025 - Ilustrasi tentang SPMB 2025. Pemerintah kini memperkenalkan Tes Terstandar sebagai komponen penting dalam proses seleksi, khususnya untuk jalur-jalur tertentu dalam SPMB 2025. Ini strategi yang dapat dilakukan oleh siswa dan orang tua. 

oleh: Lia Yulianti
Manajer Produksi Materi Pelajaran Ganesha Operation

TRIBUNNEWS.COM - Tahun ajaran 2025 membawa angin segar sekaligus tantangan baru dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk seleksi masuk SMP dan SMA/SMK/MA di Indonesia. 

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang menitikberatkan pada sistem zonasi dan nilai rapor, kini pemerintah memperkenalkan Tes Terstandar sebagai komponen penting dalam proses seleksi, khususnya untuk jalur-jalur tertentu. 

Perubahan ini mengundang perhatian publik dan memunculkan berbagai respons dari masyarakat.

Perubahan ini didorong oleh evaluasi menyeluruh terhadap sistem sebelumnya, terutama sistem zonasi yang selama beberapa tahun terakhir menuai pro-kontra. 

Melalui Tes Terstandar di beberapa wilayah, pemerintah berupaya menetapkan standar kualitas sekaligus membuka kesempatan yang lebih merata bagi seluruh peserta SPMB, tanpa memandang di mana mereka tinggal.

Perbedaan Mendasar SPMB 2025

Secara umum, SPMB 2025 masih mempertahankan empat jalur utama sebagaimana berlaku pada PPDB tahun sebelumnya: Zonasi, Afirmasi, Prestasi, dan Perpindahan Orang Tua (mutasi). 

Namun, terdapat perubahan penting dalam beberapa jalur di beberapa wilayah, yaitu saat siswa wajib mengikuti Tes Terstandar sebagai bentuk seleksi berbasis kemampuan. 

Jalur ini banyak digunakan oleh siswa yang ingin masuk ke sekolah-sekolah unggulan atau di luar zona tempat tinggal mereka.

Tak hanya itu, beberapa provinsi juga mulai mengadopsi kebijakan tambahan. Misalnya, DKI Jakarta mewajibkan Tes Terstandar pada jalur prestasi dan jalur perpindahan orang tua. 

Jawa Barat mewajibkan Tes Terstandar untuk siswa yang mendaftar ke SMA favorit lintas kabupaten/kota juga untuk jalur prestasi. 

Sementara itu, DIY Yogyakarta menerapkan Tes Terstandar yang dikenal dengan ASPD (Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah) untuk semua pendaftar kecuali pada Jalur Domisili Radius sebagai bentuk peningkatan kualitas seleksi.

Mata Uji Tes Terstandar untuk Masuk SMP dan SMA

Tes Terstandar mengukur tiga domain utama:

  1. Literasi Membaca: pemahaman teks informatif dan fiksi, penarikan kesimpulan, serta analisis argumen.
  2. Numerasi: logika dan pemecahan masalah berbasis angka, grafik, tabel, dan pola.
  3. Penalaran Ilmiah: integrasi pengetahuan IPA dan IPS dalam konteks kehidupan nyata, mirip soal asesmen PISA.

Pada SPMB masuk SMP, umumnya mata uji meliputi Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains atau IPAS. 

Sementara mata uji untuk masuk SMA umumnya meliputi Literasi dan Numerasi, tetapi beberapa provinsi menyertakan juga Literasi Sains dan mata uji lainnya.

Kapan Tes Terstandar Dilaksanakan?

Berdasarkan jadwal yang dirilis oleh Kemendikbudristek, Tes Terstandar dilaksanakan secara serentak pada minggu ketiga bulan Juni 2025, tepatnya antara 17–21 Juni 2025

Hasil dari tes ini menjadi acuan seleksi pada jalur prestasi, baik akademik maupun non-akademik, juga jalur lainnya berdasarkan kebijakan lokal. 

Pelaksanaan Tes Terstandar tidak seragam secara nasional; setiap daerah menetapkan jadwalnya masing-masing sesuai dengan kebijakan lokal. 

Berikut jadwal Tes Terstandar di beberapa kota/provinsi di Indonesia:

Kota/Provinsi Jenjang Jadwal Tes  Keterangan
DKI Jakarta  SMP & SMA 16–20 Juni 2025 Tes dilaksanakan pada jalur prestasi akademik dan nonakademik. 
Kota Bandung SMP 31 Juni – 2 Juli 2025 Tes dikenal sebagai Tes Terstandar Daerah, khusus untuk jalur prestasi. 
Tangerang Selatan SMP 1–3 Juli 2025 Pendaftaran jalur prestasi dilakukan pada tanggal ini; pelaksanaan tes mengikuti jadwal tersebut. 
Jawa Timur SMA 16–17 Juni 2025 Tes dilaksanakan pada jalur prestasi hasil lomba. 
Sumatera Utara SMA 2–14 Juni 2025 Tes  dilaksanakan pada jalur prestasi di beberapa cabang dinas wilayah. 
Bali SMA 30 Juni – 4 Juli 2025 Tes dilaksanakan pada jalur prestasi akademik dan nonakademik. 
Jawa Barat SMA 2–7 Juli 2025 Tes dilaksanakan pada jalur prestasi akademik dan nonakademik.
Lampung SMA 21–24 Juni 2025 Tes  dilaksanakan pada jalur prestasi akademik dan nonakademik.

Catatan Penting:

Sumber Informasi Resmi: Untuk informasi lebih lanjut dan akurat, disarankan untuk mengunjungi situs resmi SPMB daerah masing-masing atau menghubungi Dinas Pendidikan setempat. 

Peran dan Proporsi Tes Terstandar dalam Penentuan Kelulusan

Berdasarkan regulasi dan model seleksi yang mulai diterapkan di beberapa daerah serta acuan kebijakan pendidikan nasional, Tes Terstandar diperkirakan memiliki bobot yang cukup besar dalam penentuan kelulusan siswa, yaitu:

  • Sekitar 50 persen hingga 60 persen dari total penilaian kelulusan didasarkan pada hasil Tes Terstandar.
  • Sisanya, 40 persen hingga 50 persen berasal dari faktor pendukung seperti nilai rapor, prestasi nonakademik, dan pertimbangan kebijakan domisili/zonasi/rayonisasi.

Bobot ini dapat bervariasi antar daerah atau jenis sekolah, tergantung kebijakan lokal dan karakteristik sekolah yang bersangkutan.

Berikut kutipan bobot Tes Terstandar pada SPMB masuk SMA di Provinsi Jawa Barat dan DIY Yogyakarta:

lihat fotokutipan bobot Tes Terstandar pada SPMB masuk SMA di Provinsi Jawa Barat dan DIY Yogyakarta. Sumber: Sosialisasi SPMB 2025 Provinsi Jawa Barat dan DIY
Kutipan bobot Tes Terstandar pada SPMB masuk SMA di Provinsi Jawa Barat dan DIY Yogyakarta. Sumber: Sosialisasi SPMB 2025 Provinsi Jawa Barat dan DIY

Dampak persentase ini

1. Penekanan pada Kemampuan Aktual:    

Dengan bobot minimal 50 persen, Tes Terstandar menjadi sangat menentukan kelulusan untuk jalur yang mensyaratkan nilai Tes Terstandar.

Siswa harus benar-benar menguasai kemampuan analitis dan pemahaman materi untuk berhasil.

2. Meminimalisasi Faktor Eksternal: 

Penggunaan bobot tinggi pada Tes Terstandar mengurangi pengaruh faktor nonakademik dan kriteria geografis yang selama ini dianggap kurang adil.

3. Mendorong Kesiapan Belajar Terfokus:

Siswa dan guru terdorong menyesuaikan metode belajar dan pembinaan agar sesuai dengan format dan materi tes, sehingga lebih fokus pada pengembangan kompetensi inti.

Strategi Persiapan Menuju Sekolah Idaman

Dengan tenggat waktu yang cukup singkat sejak berakhirnya tahun ajaran sebelumnya, siswa dan orang tua harus menyusun strategi belajar yang efisien dan terarah. 

Siswa perlu melakukan hal berikut ini untuk menghadapi SPMB 2025:

lihat fotoStrategi Persiapan Menuju Sekolah Idaman
Strategi Persiapan Menuju Sekolah Idaman

Masyarakat Menyikapi: Antara Harapan dan Tantangan

Di sejumlah daerah, masyarakat menyambut positif akan dilaksanakannya Tes Terstandar karena dianggap lebih adil dalam menyeleksi siswa berdasarkan potensi intelektual siswa. 

"Ini yang kami tunggu-tunggu. Walaupun tidak 100 persen menggunakan tes, tetapi Tes Terstandar yang diterapkan di jalur-jalur tertentu cukup mengakomodir harapan kami sebagai orang tua yang mengharapkan seleksi yang dilakukan secara adil," ujar Usup, orang tua siswa dari Kota Cimahi, Jawa Barat. 

Namun di sisi lain, kelompok masyarakat dari wilayah dengan keterbatasan infrastruktur merasa khawatir. 

"Kami berharap anak kami bisa bersaing lewat jalur tes, bukan karena alamat. Tapi persiapan untuk tes seperti ini masih sangat kurang di desa," ujar Atifah, orang tua siswa dari Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Lembaga swadaya pendidikan juga mencatat bahwa beberapa sekolah di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) masih terkendala untuk melaksanakan Tes Terstandar secara daring karena keterbatasan perangkat dan jaringan.

Menuju Masa Depan Pendidikan yang Lebih Maju

Meskipun kebijakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tidak terlepas dari berbagai kritik dan tantangan, kebijakan ini dipandang sebagai langkah penting dalam proses transformasi pendidikan nasional di Indonesia. 

SPMB 2025 kini tidak hanya bergantung pada lokasi rumah atau akumulasi nilai rapor, melainkan juga penilaian atas kemampuan berpikir kritis dan keterampilan aktual yang dimiliki siswa. 

Pendekatan ini berupaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih objektif dan berfokus pada potensi siswa.

Keberhasilan implementasi SPMB 2025 sangat bergantung pada beberapa faktor kunci berikut:

1. Dukungan Pemerintah yang Kuat: Pemerintah harus berkomitmen untuk menyediakan dan memastikan tersedianya infrastruktur pendidikan yang memadai, mulai dari fasilitas fisik hingga teknologi penunjang pembelajaran dan sistem seleksi yang transparan serta adil.

2. Sosialisasi dan Pelatihan Guru yang Intensif: Guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan perlu mendapatkan pelatihan yang memadai serta informasi yang luas terkait perubahan kebijakan ini, agar dapat membimbing dan mempersiapkan siswa secara optimal menghadapi sistem seleksi baru.

3. Peran Strategis Keluarga dan Sekolah: Keluarga dan sekolah harus bekerja sama secara aktif dalam merancang strategi pembelajaran jangka pendek yang efektif, menyesuaikan dengan kebutuhan siswa untuk menghadapi tantangan seleksi berdasarkan kompetensi.

Orang tua pun perlu membuka diri untuk melibatkan lembaga bimbingan untuk mempersiapkan putra/i-nya menghadapi Tes Terstandar juga sebagai konselor untuk menentukan sekolah mana yang paling sesuai dengan minat dan kemampuan putra/i-nya.

SPMB 2025 bukan sekadar sistem baru, melainkan tonggak penting menuju pendidikan yang lebih baik, adil, dan berbasis meritokrasi.

Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat dari seluruh pemangku kepentingan, cita-cita memiliki sekolah idaman yang berkualitas bukan lagi sekadar angan-angan, melainkan sebuah kenyataan yang dapat dicapai. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved