Pemilu 2014
Miliarder Jangan Memikirkan Bisnis Saja Mesti Didorong jadi Capres
Mahalnya biaya menjadi capres membuat partai politik menerima 'campur tangan' pengusaha kaya berupa pendanaan.
Indra memprediksi, orang yang akan menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia pada masa mendatang bukan lagi tokoh parpol yang ideologis, melainkan pengusaha kaya. "Seperti Sandiaga Uno, Anindya Bakrie, Wisnu Wardhana, Rusdi Kirana, Hary Tanoe, dan lainnya," kata dia.
Namun, ia menegaskan, figur-figur tersebut tidak lagi mencari uang di politik karena mereka sudah mapan sebelum terjun di politik.
Sementara itu, pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandez mengatakan, siapa pun tidak bisa melarang seseorang, termasuk pengusaha, untuk maju menjadi capres.
Namun, tuntutan itu pun akan menemui sejumlah masalah bila seorang pengusaha tiba-tiba diusung menjadi capres atau cawapres.
Masalah itu di antaranya, para petinggi parpol maupun koalisinya menganggap memiliki saham politik di parpolnya itu. Kader parpol di tingkat bawah akan kecewa karena mereka lah yang sudah 'berdarah-darah' bekerja untuk parpolnya
Menurutnya, perlu dicarikan formulasi untuk kedua pihak agar tidak ada yang merasa dikecewakan, seperti dengan membuka kompetisi secara terbuka pemilihan capres parpol.
"Partai perlu membuka diri untuk siapa pun, termasuk pengusaha, agar diberikan pencalonan. Saya pikir, apa dilakukan oleh Partai Demokrat (konvensi capres) sudah bagus," kata dia.