Sukses tapi Tak Senang, Ini 3 Tantangan People Pleaser di Lingkungan Kerja
Inilah 3 tantangan people pleaser di lingkungan kerja. Salah satunya dianggap sukses di tempat kerja tapi tidak merasakan senang.
2. Mengambil lebih banyak pekerjaan untuk membuktikan diri
Kimberly mengungkapkan bahwa people pleaser kerap "beruntung" bisa berada di posisinya saat ini hingga selalu merasa perlu membuktikan diri.
Ketika hal tersebut terasa, maka salah satu bentuk tindakan yang bakal dilakukan adalah mengambil lebih banyak tanggung jawab.
Hal tersebut memang bisa mengembangkan karier kamu, tetapi tak dimungkiri ada saja pihak yang memanfaatkannya dan memberikan standar lebih tinggi.
Konsekuensi dari tantangan ini adalah semakin takut untuk membela diri sendiri dan menciptakan batasan kerja, meski alasannya 100 persen logis.
Baca Juga: 4 Ciri People Pleaser di Lingkungan Keluarga, Takut Konflik dan Kehilangan
Dengan begitu, people pleaser akan terus kesulitan untuk bisa mencapai work-life balance atau keseimbangan antara kehidupan personal dan profesional.
3. Kewalahan dan kelelahan
Sebagai people pleaser, kamu akan mengambil pekerjaan lebih dari yang bisa kamu lakukan, bukan hanya karena perlu membuktikan diri tapi karena sulit berkata tidak.
Pekerjaan tersebut akan membuat kamu kewalahan dan kelelahan karena standar yang kamu tetapkan untuk diri sendiri terlalu tinggi.
Pasalnya, people pleaser akan mendapatkan kepuasan tersendiri setiap kali bisa membantu orang lain dan bisa menyelesaikan pekerjaan melebihi apa yang diharapkan.
Hal ini bisa jadi sesuatu yang baik, tetapi bisa menjadi tidak sehat jika kamu terus melakukannya dengan terpaksa. Misal, mengerjakan tanggung jawab 2 orang dengan alasan tidak ada orang lain.
Tak heran jika people pleaser mengalami burnout dan ujungnya memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental hingga fisik kamu.
Kimberly mengatakan, people pleaser perlu tahu bahwa kebiasaan menerima pekerjaan lebih dari semestinya bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga pekerjaanmu.