Kenali Perbedaan Utang Konsumtif dan Produktif Sebelum Berhutang
Sebelum berhutang, yuk kenali terlebih dahulu perbedaan utang konsumtif dan utang produktif agar tidak salah langkah!
Beberapa hal yang dapat jadi bahan pertimbangan adalah, mengetahui bunga yang akan kamu bayar.
Pikirkan pula risikonya, serta apakah penghasilanmu bisa digunakan untuk membayar setiap bulan dan tidak membuat tabunganmu menipis.
Utang Konsumtif
Berikutnya, ada utang konsumtif yang biasanya digunakan seseorang untuk membeli barang-barang konsumsi.
Barang konsumsi ialah yang dapat dipergunakan atau habis, dan nilainya turun seiring waktu.
Baca Juga: Mengenal Sosok Suryani, Profesor Ahli Jiwa yang Bantu Banyak Orang
Utang konsumtif meliputi kartu kredit, pinjaman online, kredit tanpa agunan, dan masih banyak lagi.
Contoh sederhananya, utang konsumtif seperti ketika kamu meminjam uang untuk digunakan berbelanja.
Jika akan menggunakan untuk keperluan kurang penting, Yosephine menyarankan kamu sebaiknya menghindari utang konsumtif.
Pasalnya, utang konsumtif rentan membuat orang jadi terlilit pinjaman dan keuangannya tidak sehat.
Kalaupun terpaksa berutang untuk konsumsi, menurut Yosephine sebaiknya cicilan tidak melebihi penghasilan bulanan.
"Cicilan utang maksimal 35 persen dari penghasilan bulanan," tutur Yosephine.
Setelah mengetahui perbedaan keduanya, kamu tetap perlu berhati-hati sebelum berutang.
Ini karena untuk membayar utang produktif maupun konsumtif, penghasilanmu yang mesti dipertaruhkan.
Mudah-mudahan informasi di atas membantumu untuk menentukan sikap sebelum berutang, ya.
(*)