Jumat, 3 Oktober 2025

Adakah Efek Samping Penggunaan KB pada Kesehatan Mental Perempuan?

Penggunaan alat kontrasepsi hormonal memiliki efek samping tertentu pada tubuh. Namun, apakah penggunaan KB berdampak pada kesehatan mental?

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-08-27 16:01:46 

Selain itu, dilansir dari Insider, normalnya pada siklus menstruasi terjadi fluktuasi hormon estrogen dan progesteron.

Namun, penggunaan KB hormonal membuat hormon jadi lebih stabil.

Baca Juga: Benarkah Penggunaan IUD Menimbulkan Jerawat? Ini Jawaban Ahli

Akibat tak adanya fluktuasi hormon ini, kadar hormon stres atau kortisol dalam tubuh menjadi semakin tinggi.

Efeknya tak lain adalah perubahan suasana hati dan emosi negatif lainnya seperti stres dan kecemasan.

Di satu sisi, meningkatnya kadar kortisol justru berdampak positif pada orang-orang yang secara alami memiliki kadar kortisol yang sangat rendah.

Kadar kortisol yang terlalu rendah dikatikan sebagai penyebab terjadinya depresi.

Oleh karenanya, tak perlu bingung jika pada sebagian orang, penggunaan KB hormonal justru membuat suasana hati jadi lebih baik.

Pengaruh penggunaan KB hormonal terhadap kesehatan mental sediti masih butuh penelitian lebih dalam.

Namun, kebanyakan pendapat menyebutkan jika KB hormonal memang berdampak pada mood swing dan depresi pada sebagian orang.

Mereka yang paling berisiko alami mood swing dan depresi akibat penggunaan KB hormonal adalah remaja, perempuan dengan riwayat PMS, dan perempuan dengan riwayat depresi.

Baca Juga: Stres dan Depresi Meningkat, Perawatan Hipnosis Makin Diminati Banyak Orang

Adapun gejala-gejala yang muncul akibat penggunaan KB hormonal pada mental dapat berupa rasa sedih, mudah marah, mudah menangis, atau rasa malas.

Sebenarnya, perubahan mood akibat penggunaan KB hormonal wajar saja terjadi, sebab perubahan hormonal sendiri memang menjadi penyebab mood swing dan depresi.

Akan tetapi, jika perubahan mood yang dirasakan sangat mengganggu dan dirasa berbahaya bagi kesehatan mental, ada baiknya untuk menghentikan penggunaan KB hormonal.

Diskusikan dengan dokter terlebih dahulu terkait gangguan mental yang dirasakan untuk memeroleh solusi yang lebih tepat.

Misalnya saja dengan beralih ke metode kontrasepsi non-hormonal seperti kondom, IUD tembaga, atau diafragma/tutup serviks.

(*)

Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved