Remaja Mengalami Obesitas? Kenali Ini Penyebab dan Risikonya
Selain orang dewasa, remaja juga rentan mengalami obesitas. Orang tua wajib tahu penyebab dan risiko obesitas pada remaja.
Parapuan.co - Obesitas di kalangan anak dan remaja menjadi suatu fenomena yang setiap tahunnya semakin meroket.
Mengutip WHO, sepanjang 1975 sampai 2016, prevalensi anak-anak dan remaja yang kelebihan berat badan atau obesitas berusia 5-19 tahun.
Maka itu, Kawan Puan perlu mengenali apa saja yang menjadi penyebab obesitas pada remaja dan apa dampak obesitas pada remaja.
Pasalnya, angka tersebut menunjukkan peningkatan lebih dari empat kali lipat dari 4% menjadi 18% secara global.
Sedihnya, hal ini tak lain dipengaruhi oleh gaya hidup di era modern ini yang minim aktivitas fisik, serta diet yang tidak sehat.
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat saat Pandemi, Nana Mirdad Bagikan Tips Semangat Berolahraga di Rumah
Terlebih lagi, selama pandemi Covid-19, anak-anak dan remaja terpaksa melakukan pembelajaran jarak jauh. Akibatnya, ruang gerak anak semakin terbatas.
Obesitas sendiri didefinisikan oleh WHO sebagai sebagai penumpulan lemak yang berlebihan dan menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Namun, selain gaya hidup tak sehat, apa yang menjadi penyebab obesitas pada remaja?
Melansir University of Rochester Medical Center, selain gaya hidup, risiko obesitas pada remaja dapat dipengaruhi beberapa hal.
Faktor genetik menjadi faktor pertama. Rupanya, obesitas yang dialami oleh remaja dapat diturunkan dari orang tua.
Akan tetapi, obesitas pada remaja juga dapat dipengaruhi oleh metabolisme.
Metabolisme yang buruk dapat menyebabkan tubuh tak dapat membakar kalori dengan optimal sehingga menyebabkan kenaikam berat badan.
Lebih kompleks, obesitas pada remaja dipengaruhi oleh faktor sosioekonomi.