Ibu dan Teman Micelle Halim Tertangkap Basah Lakukan Cyberbullying di Media Sosial
Tidak hanya Micelle Halim, ibu dan temannya pun ternyata pernah lakukan cyberbullying dengan menghina orang lain di platform media sosial.
Parapuan.co - Ibu dan teman Micelle Halim tertangkap basah melakukan cyberbullying di media sosial.
Tindak cyberbullying itu diketahui dari unggahan akun @lets.talkandenjoy pada hari Selasa (13/7/2021).
Akun tersebut mengunggah screenshot bukti komentar buruk yang dilontarkan oleh ibu Micelle Halim, yakni Prillianty Anggraini, kepada beauty influencer, @cindercella.
Baca Juga: Micelle Halim Tuai Kontroversi Usai Kritik Kampanye Body Positivity
Lalu akun tersebut juga menunjukkan bukti Edbert Berlusconi pernah mengirimkan direct message kepada salah satu netizen Instagram, berupa kata-kata buruk, kasar, dan merendahkan.
Bahkan direct message dari Edbert mengandung ancaman kematian.
Mulanya salah satu beauty influencer di Instagram yakni @cindercella membuat Story dengan caption, "Keren deh paling cakep dan ga jijikin...Banyak loh yang keturunan susah langsingin badan dan udah mati2an diet, olahraga, dll. WE ARE ALL FACING OUR OWN BATTLES. LO GATAU APA YANG DILALUI ORG ORG YG LU BILANG "JIJIK" ITU, you don't know anything so shut the fuck up!!!!"
Disinyalir story tersebut adalah tanggapan dari unggahan Micelle Halim beberapa waktu lalu.
Caption itu pun berlanjut dengan, "Gampang bgt sumpah diem doang gt jd batu. Why can't you just be quiet and be kind to one another damn girl. Elus elus dada."
Mengejutkannya, Prillianty Anggraini melalui akunnya @prilliantyang membalas story @cindercella dengan kata-kata buruk.
"Nih satu juga MENGHAKIMI TERUS," tulis Prillianty di Story-nya.
Tak hanya sampai di situ, Prillianty pun mengomentari story @cindercella yang lain dengan kata-kata, "Lu ga bakalan secantik anak gua."
Saat @cindercella mengunggah story bertuliskan, "I did it!!!!" yang menunjukkan kepuasannya sudah bisa melakukan sesi olahraga, Prillianty juga kembali menuliskan balasan, "Ga sehat itu bagus sisturrr, ngapain pake SQUAT DAN REPETISI."
Di story yang lain, Prillianty pun memberikan komentar untuk olahraga yang dilakukan @cindercella yakni, "200 CATATTT!! Buat apa? Supaya kurus yak? Sick pack?"
View this post on Instagram
Sementara itu, tak jauh berbeda dengan Prillianty Anggraini yang melakukan cyberbullying dengan mengomentari buruk unggahan @cindercella, Edbert Berlusconi pernah merendahkan salah satu netizen Instagram melalui direct message.
"Lmao, asal lu tau ya. Target market salon gw tuh semua org menengah ke atas. Bukan org" kere kek lu dan semua para haters itu. Boro" deh, dana lu gak even cukup utk bisa treatment di salon gw."
Edbert pun melanjutkan pesannya dengan ancaman pembunuhan yang mana tidak pantas diucapkan ke orang lain.
"If you ever come for me or my business again, I will personally murder you and your whole entire family and their useless and worthless existence."
Bahkan sebelumnya laki-laki itu juga mengucapkan kata kasar seperti, "And unlike you and the majority of these poor, fat, ugly hoes, I actually have a life and a career to get back to after this whole PPKM thing blows over."
Padahal saat dikonfirmasi ke salon yang dimaksud oleh Edbert, yakni @nitaka.tokyo, pihak mereka mengaku bahwa Edbert bukan staff, pihak manajemen, maupun pemilik. Hanya sebatas kerja sama endorsement.
Baca Juga: 3 Anggapan Salah Kaprah Soal Body Positivity yang Beredar Luas
Pengguna Instagram langsung saja dibuat heran dengan unggahan Prillianty maupun Edbert.
Sebab sungguh, mengomentari orang lain, bahkan bukan seseorang yang dikenal dekat, dengan kata-kata kasar bukanlah hal yang sopan dan pantas untuk dilakukan.
Apalagi merendahkan, meremahkan, bahkan mengancam orang lain melalui media sosial.
Termasuk cyberbullying
Tindakan yang dilakukan oleh Prillianty dan Edbert ini tergolong ke ranah cyberbullying.
Melansir dari Unicef.org, cyberbullying adalah perundungan dunia maya yang dilakukan dengan menggunakan teknologi digital.
Tindakan ini bisa jadi perilaku berulang yang memang dilakukan untuk sengaja menakuti, membuat marah, atau memperlakukan mereka yang menjadi sasaran.
Lalu bentuk yang cyberbullying yang dilakukan oleh Prillianty dan Edbert ini sudah masuk ke ranah mengirim pesan atau ancaman.
Kalau menurut Unicef.org, yang dilakukan oleh Prillianty dan Edbert adalah cyberbullying dalam bentuk mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan atau menyakitkan.
Sama seperti bullying yang dilakukan secara langsung, cyberbullying ini memberikan dampak negatif terhadap pelaku maupun korban.
Efek buruk terhadap korban bisa jadi mereka merasa sedih, sakit hati, ketakutan, bahkan trauma.
Sedangkan bagi pelaku, cyberbullying adalah jejak digital yang tidak gampang terhapus begitu saja.
Baca Juga: Mikaila Patritz Tanggapi Unggahan Micelle yang Kritik Body Positivity
(*)