Kamis, 2 Oktober 2025

Vaksinasi Gotong Royong Jadi Upaya Swasta Dukung Kebangkitkan Ekonomi

Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Covid-19 dari pihak swasta bantu pemerintah pulihkan ekonomi

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-06-02 12:00:13 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Vaksinasi Gotong Royong tidak akan mengganggu program vaksinasi gratis yang sedang berlangsung dari pemerintah.

“Vaksinasi Gotong Royong ditujukan untuk para pekerja atau karyawan di suatu perusahaan dan keluarganya. Pemberiannya secara gratis oleh perusahaan,” ujar Nadia.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami KIPI Pasca Vaksin Covid-19? Ini Jawabannya

Sebagai informasi, satu dosis vaksin yang digunakan dalam program tersebut dibanderol dengan harga Rp 500.000. Rinciannya, harga vaksin sebesar RP 375.000 per dosis dan jasa penyuntikan Rp 125.000.

Seluruh biaya vaksinasi akan dibebankan kepada perusahaan. Jadi, karyawan dan keluarga peserta vaksin tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dari program Vaksinasi Gotong Royong.

Aturan Vaksinasi Gotong Royong tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021. Peraturan tersebut mengubah aturan sebelumnya, yakni Permenkes Nomor 84 Tahun 2020.

Berbeda dengan vaksinasi pemerintah

Program Vaksinasi Gotong Royong yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia direspons baik oleh para pelaku usaha.

Tercatat, hingga Selasa (18/5/2021), sebanyak 22.736 perusahaan telah mendaftar untuk  mengikuti program pelaksanaan vaksin gotong royong. Dari jumlah tersebut, terdapat lebih dari 10 juta pekerja yang akan mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Optimis! Vaksinasi dan Protkes Percepat Indonesia Pulih dari Pandemi

Meski Vaksinasi Gotong Royong didukung penuh oleh pemerintah, vaksin yang digunakan untuk program tersebut berbeda dengan program vaksinasi nasional dari pemerintah.

Adapun vaksin yang sudah terkonfirmasi digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong adalah vaksin Sinopharm, CanSino, Novavax, dan Moderna.

Sebagai informasi, sistem pembagian jenis vaksin tersebut akan dikoordinasikan oleh Kadin dan PT Bio Farma. Diwartakan Kompas.com, Senin (3/5/2021), Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan bahwa Sinopharm telah berkomitmen untuk menyediakan 15 juta dosis vaksin yang akan dikirimkan secara bertahap hingga akhir kuartal 2021.

Sementara itu, untuk vaksin Moderna, Bio Farma berkomitmen akan menyediakan 5,2 juta dosis. Dosis tersebut diprediksi akan dikirim mulai awal kuartal III 2021.

Baca Juga: Optimis! Vaksinasi dan Protkes Percepat Indonesia Pulih dari Pandemi

Halaman
123
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved