Penerimaan Pasar Makin Bagus, Truk China Genjot Penjualan di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Truk-truk medium duty dan heavy duty buatan China yang diimpor ke Indonesia dalam wujud utuh atau completely built up (CBU) semakin diminati pasar lokal.

Terbukti, saat ini semakin banyak merek truk China yang membanjiri pasar lokal, terutama untuk memenuhi kebutuhan sektor tambang, konstruksi hingga sektor logistik, bersaing dengan truk-truk eksisting dari merek Jepang.

Di penyelenggaraan penyelenggaraan pameran B2B The Largest Industrial Gathering in Energy and Engineering Sectors in Southeast Asia di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 17 – 20 September 2025, sejumlah merek truk China agresif menggarap pasar.

Salah satu exhibitor di event ini, PT Mas Automobil Sejahtera yang mengageni penjualan truk heavy-duty seperti Sinotruk, Sunhunk, dan Shantui di Indonesia, mampu meraup penjualan hingga 30 unit.

Sampai September 2025 perusahaan telah membukukan penjualan 1.000 unit di trimester 2025 ini.

Yoseph van Susanto, Branch Manager PT Mas Automobil Sejahtera mengatakan, angka tersebut melampaui target penjualan yang dipatok perusahan yang hanya 500 unit tahun ini.

Menurut Yoseph, Sinotruk menyumbang penjualan terbesar dan menjadi salah satu pemimpin pasar di segmen truk berat nasional.

"Ini menunjukkan kepercayaan tinggi dari pelaku industri terhadap performa dan efisiensi produk asal Tiongkok ini," ungkapnya di sela pameran, Sabtu, 20 September 2025.

Nico Jonathan, Direktur PT Mas Automobil Sejahtera mengatakan, dengan pencapaian ini, pihaknya semakin memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri kendaraan niaga di Indonesia. 

Di segmen truk heavy duty, Sinotruk kini bersaing ketat dengan merek-merek besar dan menjadi alternatif untuk investasi jangka panjang perusahaan.

Sinotruk menggarap segmen truk kelas berat berteknologi tinggi untuk sektor pertambangan, konstruksi, dan logistik;  sementara Sunhunk menjadi lini crane yang dipasang di truk atau truck-mounted crane dengan efisiensi tinggi dan desain ergonomis; kemudian Shantui, lini alat berat seperti bulldozer dan excavator untuk beragam sektor.

Sinotruk dibanderol Rp1,150 miliar per unit untuk sektor pertambangan, konstruksi, dan logistik dengan lini Howo-NX, Howo-TX dan Sitrak dengan didukung efisiensi bahan bakar, kapasitas angkut besar, dan layanan purna jual yang responsif.

Baca juga: Impor Truk China Padati Tambang Nikel, Menperin Bakal Minta Produsen Bikin Perakitan di Indonesia

PT Mas Automobil Sejahtera sendiri menggarap pasar truk China sejak 2022 seiring penunjukan perusahaan sebagai dealer resmi Sinotruk di tahun tersebut dan didudkung sejumlah cabang di berbagai daerah untuk industri pertambangan, logistik, dan konstruksi. 

Sementara, lini alat berat Shantui dibandrol dengan harga Rp 5 miliar. Mas Automobil juga mencatat peningkatan penjualan signifikan selama pameran berlangsung.

Diantaranya untuk seri Dozer Shantui DH08-B3 dan Excavator Shantui SE135F untuk sektor konstruksi, kehutanan, dan perkebunan yang memiliki manuver lincah dan daya jelajah tinggi di medan berat; efisiensi bahan bakar serta desain yang kompak.

Baca juga: 6.000 Truk Impor Beroperasi di Industri Tambang Langgar Regulasi, Menperin Tangkal dengan Cara Ini

Lini lainnya adalah dozer Shantui SD60CS dan excavator Shantui SE1500LCW & Motor Grader Shantui GH36C6MN.

Untuk Sunhunk terdiri dari berbagai tipe Truck Mounted Crane untuk proyek konstruksi vertikal. Ada 3 tipe Truck Mounted Crane Sunhunk, yakni Stiff Boom Crane (teleskopik), Knuckle Boom Crane (crane lipat) dan High Performance Crane (tonase besar).

Laporan Reporter: Ahmad Febrian | Sumber: Kontan