Senin, 29 September 2025

PO Sumber Alam dan Kalista Uji Coba Bus Listrik di Rute AKAP Jakarta - Yogyakarta

Ujicoba bus listrik oleh PO Sumber Alam ini membuka peluang bagi perusahaan bus lain untuk mulai menjajaki pemakaian bus listrik di rute AKAP.  

|
Editor: Choirul Arifin
dok. Kalista
BUS LISTRIK AKAP - Ujicoba bus listrik dari Kalista untuk armada bus antar kota antar provinsi oleh PO Sumber Alam di jurusan Jakarta-Yogyakarta.   

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Perusahaan mobilitas berkelanjutan Kalista dan PT Sumber Alam Ekspres (PO Sumber Alam) melakukan ujicoba bus listrik untuk melayani penumpang di trayek bus AKAP (antarkota antarprovinsi) Jakarta-Yogyakarta dengan jarak rata-rata 541 km.

Ujicoba ini membuka peluang bagi perusahaan operator bus AKAP lain untuk mulai menjajaki pemakaian bus listrik di rute AKAP.
 
“Kalau bicara tantangan, justru di situlah kami merasa bisa menguji kekuatan sistem kami, mulai dari perencanaan hingga operasional dan bukan hanya menyediakan kendaraannya saja, tapi juga seluruh ekosistem pendukungnya baik dari infrastruktur, SDM, sistem pemantauan, hingga responsif terhadap potensi kendala di lapangan,” kata Albert Aulia Ilyas, Direktur Utama Kalista dikutip Sabtu, 26 Juki 2025.
 
Dalam skema kerjasama ini, Kalista menyediakan unit bus listrik berikut dukungan teknisnya secara gratis ke PO Sumber Alam. Sementara Sumber Alam bertindak sebagai perusahaan operatornya.

Kerjasama ini berlangsung selama satu bulan dan bagi Kalista berguna untuk membangun kepercayaan pasar terhadap kendaraan listrik, khususnya di segmen bus AKAP yang selama ini masih ragu terhadap performa EV untuk dioperasikan sebagai angkutan antarkota jarak jauh.  

           

                
“Awalnya kami cukup skeptis, tapi setelah menyaksikan langsung bagaimana Kalista memberikan solusi end-to-end dan melihat secara nyata ketika kendaraan sudah mulai beroperasi, pengisian daya dapat dilakukan tanpa hambatan, dan penumpang tetap nyaman," ”kata Anthony Steven Hambali, Direktur Utama PO Sumber Alam

Anthony menilai dari hasil ujicoba ini, bisa diketahui bahwa bus listrik itu bukan sekadar wacana, tapi masa depan. "Apalagi dari sisi efisiensi energi dan biaya, hasilnya cukup meyakinkan," ujarnya.
 
Rute bus listrik dalam uji coba ini dengan start dari pool PO Sumber Alam di Pondok Ungu, Bekasi, menuju Yogyakarta, dengan total jarak tempuh rata-rata 541 km.

Baca juga: Bus Neo Harapan Hangus Terbakar Usai Tabrak Motor di Sukomoro Nganjuk

Skema pengisian daya dirancang agar efisien, dilakukan di dua lokasi yakni Rest Area Jalan Tol Trans Jawa di Cikamurang dan di Ajibarang. Lokasi pengisian daya ini dipilih agar bersamaan dengan waktu penumpang transit untuk istirahat makan.

Total waktu pengisian di seluruh perjalanan berlangsung hingga 2 kali pengisian daya adalah di bawah 75 menit, dengan waktu tempuh rata-rata kurang dari 14 jam.
 
Dari sisi pengemudi, bus listrik dinilai lebih nyaman karena kabin yang senyap dan manuver yang ringan. Sementara penumpang mengapresiasi perjalanan yang minim getaran.

Tidak ada kasus gangguan teknis atau breakdown, dan data operasional mencatat efisiensi energi sebesar 0.63 kWh/km, serta penghematan biaya operasional hingga 54 persen dibandingkan bus diesel. Emisi juga turun hingga 28 persen.

Baca juga: Karoseri Laksana Kembangkan Innovation Center di Ungaran, Apa Fokusnya?

 “Yang menarik, fitur regenerative braking bekerja sangat baik di jalur-jalur menurun seperti Ajibarang. Hal-hal seperti ini sulit dibuktikan hanya lewat simulasi, harus diuji langsung di lapangan," kata Albert.
 
Dalam uji coba ini, Kalista juga menjalankan sistem monitoring real-time, infrastruktur charging hasil kerja sama dengan PLN dan pengelola rest area, serta dukungan 24/7 dari tim operasional di setiap titik perjalanan. SOP teknis, pelatihan pengemudi, hingga antisipasi potensi masalah, semuanya dihadirkan secara end-to-end.
 
“Uji coba ini bukan hanya soal unit. Kami ingin membuktikan bahwa ekosistem EV itu bisa berjalan secara end-to-end dan responsif. Dari pembelajaran lapangan ini, kami tahu tantangan apa yang perlu dijawab di skala lebih besar,” kata Albert.
 
"Pengalaman ujicoba ini membuka perspektif baru. Kami jadi bisa merasakan langsung perbedaan operasional dibandingkan dengan armada diesel konvensional. Yang paling terasa adalah efisiensi, kenyamanan, dan minimnya noise,” kata Anthony.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan