Senin, 29 September 2025

Kendaraan Listrik

Ahli Sebut Mobil Listrik Aman Terendam Banjir, Asal Harus Perhatikan Hal Ini

Penting bagi pengguna EV untuk memahami potensi bahaya serta langkah pencegahan agar mobil tidak terbakar atau mengalami kerusakan serius.

Xinhua/SCMP
KENDARAAN LISTRIK - Aktivitas pengisian daya ke baterai kendaraan listrik. Penting bagi pengguna EV untuk memahami potensi bahaya serta langkah pencegahan agar mobil tidak terbakar atau mengalami kerusakan serius. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring meningkatnya penggunaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia, kekhawatiran soal keamanannya saat musim hujan dan banjir pun mencuat.

Meski dirancang tahan air dan telah melalui berbagai uji ketahanan, kendaraan listrik tetap memiliki risiko korsleting jika terpapar air dalam jumlah ekstrem.

Oleh karena itu, penting bagi pengguna EV untuk memahami potensi bahaya serta langkah pencegahan agar mobil tidak terbakar atau mengalami kerusakan serius saat melintasi genangan air atau banjir.

Pengamat Otomotif dari Institusi Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi mengatakan, berkaca dari kasus Wuling Airev yang terbakar saat hujan di Bandung, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut dan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut akibat eksternal/Internal.

Baca juga: Ini Risiko Gunakan Mobil Listrik Saat Hujan Deras dan Banjir, Korsleting hingga Kena Sambaran Petir 

"Secara umum, kendaraan listrik dapat digunakan dengan aman saat hujan deras dan banjir, jika pengguna mengikuti tips dan pedoman keamanan sesuai dengan panduan yang diberikan oleh pabrikannya," ucap Agus saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (10/7/2025).

Agus memberikan ilustrasi sederhana, pada penggunaan pompa air listrik kecil untuk sirkulasi yang justru selalu terendam air di akuarium.

Hal tersebut tidak membahayakan pompa maupun ikan-ikan yang ada, selama sesuai dengan spesifikasi penggunaannya.

"Asalkan tidak terjadi kegagalan internal yang memang masih bisa terjadi walaupun sangat kecil, karena perubahan sifat material isolasi akibat penuaan/lamanya umur penggunaan dan kondisi operasinya," jelasnya.

Agus menerangkan, keamanan EV saat menghadapi banjir berasal dari desain atau spesifikasi baterai yang umumnya sudah dirancang dengan spesifikasi tahan air untuk waktu tertentu sesuai spesifikasi IP (Index Protection).

"Banyak pabrikan mobil listrik yang merancang sistem keamanan ekstra pada komponen vital, seperti baterai, agar tahan terhadap air," imbuhnya.

Lalu, keamanan EV saat terendam air juga disokong penggunaan fitur monitoring real-time mis. monitor arus bocor.

Agus menyatakan, beberapa kendaraan listrik memiliki fitur monitoring real-time yang dapat mendeteksi potensi kerusakan. Terakhir, standar keamanan yang ketat sesuai UNR 100 (R-4)/UNR 136 (R-2) juga menjadi hal yang wajib dituruti pembuat mobil.

"Kendaraan listrik dirancang untuk memenuhi standar keamanan global yang ketat, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan," tutur Agus.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan