Alvi Sofran: Merintis Mimpi dari Garasi, Hingga Pimpin Supercar Showroom Rocket Motor Company
Sebagai dealer supercar terpercaya, Rocket Motor Company menurut Alvi sangat menjaga komunitas. Apa artinya?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pecinta otomotif tentu tidak asing dengan supercar. Mobil yang hanya bisa ditemui di sudut-sudut kota tertentu dan amat jarang terlihat digunakan untuk harian.
Di Indonesia, pecinta supercar datang dari berbagai kalangan papan atas. Tapi pernahkah penasaran dimana kita bisa mendapatkan super car impian kita?
Rocket Motor Company (RMC) menjadi tempat yang cocok untuk berburu mobil sport. Tapi sebelum membahas lebih jauh soal supercar, ada sosok yang cukup berpengaruh di industri mobil mewah bertenaga super ini.
Baca juga: Kepincut Garap Supercar Listrik, Lamborghini Diam-diam Jiplak EV Hyundai Ioniq 5 N
Alvi Sofran adalah sosok di balik dua nama besar di industri otomotif Tanah Air Rocket Motor Company. Perjalanan bisnis Chief Marketing Office (CMO) Rocket Motor Company itu di dunia otomotif dimulai secara serius sejak tahun 2010, namun ketertarikannya terhadap mobil sudah tumbuh jauh sebelumnya, semasa kuliah.
Bermula dari hobi, Alfi menjual mobil pertamanya, sebuah Honda Maestro tahun 1990, yang kelak secara sentimental kembali ke tangannya 15 tahun kemudian. Momen inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya bisnis yang kini ia jalankan secara profesional.

Ia melihat peluang pada bisnis otomotif, apalagi yang bersinggungan dengan jual beli kendaraan roda empat hingga mampu membidik peluang ke depan.
"Boleh dibilang dulu mobil itu sebagai kebutuhan sekunder. Tapi ternyata sekarang itu adalah kebutuhan pokok. Semua transportasi pakai kendaraan, pakai mobil. Jadi saya karena hobi, lama-lama jadinya enjoy di pekerjaan saya yang sekarang ini," tutur Alvi saat ditemui Tribunnews.com di Dealer Rocket Motor Company, Fatmawati, Jakarta Selasa, Selasa (3/6/2025).
Awalnya hanya menjajakan mobil dari garasi pribadi, Alvi mengembangkan bisnisnya secara bertahap, dimulai dengan Aero 99 Garage yang resmi berdiri pada tahun 2012.
Lini bisnis milik Alvi ini fokus pada mobil-mobil daily premium, seperti Toyota Alphard, Land Cruiser, Lexus, G-Class, hingga sedan mewah seperti Mercedes-Benz S-Class dan Rolls Royce.
Sementara itu, Rocket Motor Company, yang didirikan sekitar Januari 2022. RMC mengambil segmen lebih eksklusif dengan menjual mobil klasik dan super car untuk para penghobi otomotif.
Baca juga: Alasan Mobil Kategori Supercar Harus Pakai Pelumas Khusus
Dealer RMC berlokasi di Fatmawati, Jakarta Selatan. Pilihan untuk masuk ke segmen mobil mewah bukan tanpa alasan.
Selain karena dorongan mimpi pribadi untuk memiliki dan merasakan supercar, Alvi melihat adanya peluang pasar yang kuat dan komunitas yang solid di kalangan pecinta otomotif.
Ia menjadikan bisnis ini bukan hanya sekadar transaksi jual beli, tetapi juga sebagai ruang pertemanan dan jejaring sosial yang luas.
Berkat pergaulan ini pula, banyak relasi yang membantu memutar unit, berbagi informasi, hingga menjaga eksistensi bisnis di tengah pasang surut kondisi pasar.
"Dengan dunia otomotif sekarang ini teman makin banyak. Dari kalangan manapun, yang saya suka gampang kenal dengan orang lain. Saat kita lihat mobil, survei mobil. Itu ketemu sama orang. Jadi sehari saya bisa punya kenalan beberapa teman. Bisa dibayangin, selama 15 tahun ini mungkin berapa ribu orang saya sudah ketemu," ungkapnya antusias.
Meskipun berlatar belakang pendidikan hukum, Alfi melihat sinergi kuat antara pengetahuannya di bidang legal dengan kebutuhan praktis bisnis otomotif, terutama dalam aspek negosiasi, kontrak dan legalitas transaksi.
Bahkan sebelumnya, ia sempat kuliah di bidang IT namun merasa tidak cocok hingga akhirnya berlabuh ke fakultas hukum.
Perjalanan 15 tahun di dunia otomotif tentu tak lepas dari tantangan. Tahun 2025 disebut Alfi sebagai masa yang cukup berat dibanding masa pandemi 2020.
Di kala pandemi mulai surut, era kejayaan mobil hobi dan supercar kian merangkak naik, karena tingginya permintaan dan naiknya harga unit.
Kini, koreksi harga dan daya beli masyarakat yang menurun menjadi tantangan tersendiri, namun ia tetap optimis, dengan strategi menjaga eksistensi dan relasi dengan komunitas, serta terus aktif dalam tukar informasi dan unit dengan sesama pelaku bisnis, mampu menjaga eksistensi Rocket Motor Company.
"Kalau di 2020 start pandemi itu justru masa jaya-jayanya untuk penghobi super car, karena dari 2020 sampai 2023-l dan 2024 itu harga mobil cenderung relatif naik. Sekarang ini turun, sedikit untuk koreksi. Saya kira nanti pasti akan bounce back atau akan naik lagi. Kalau saya prediksi awal tahun depan market ini akan kembali lagi," jelas Alvi.
Sebagai dealer supercar terpercaya, Rocket Motor Company menurut Alvi sangat menjaga komunitas, artinya banyak kegiatan dilakukan bersama para penghobi mobil super.
"Kita ada circle komunitasnya juga. Komunitas ini sangat berpengaruh untuk kita, karena eksposur kita juga dari mereka. Orang komunitas dengar rekomendasi dari mulut ke mulut. Kita juga kolaborasi dengan beberapa komunitas juga. Itu jadi ada impact dan feedback-nya bagus ke kita," jelas Alvi.
Alvi percaya bahwa kekuatan bisnis otomotif, terutama di segmen premium, terletak pada kombinasi antara kualitas produk, kekuatan jaringan dan pendekatan personal terhadap pelanggan.
Kini, pasar otomotif Indonesia menurutnya tak hanya kuat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya, tetapi mulai merambah ke Kalimantan dan daerah lain, terutama karena tumbuhnya kelas menengah atas dan pengusaha yang menggemari mobil SUV mewah seperti Mercedes G-Class atau Range Rover.
Dari seorang mahasiswa pecinta otomotif yang menjual mobil pertamanya untuk mencari modal, Alvi Sofran telah menjelma menjadi pelaku bisnis otomotif terkemuka yang menjajakan mobil impian banyak orang.
Sementara Honda Maestro tahun 1990 yang ia jual sebagai modal untuk terjun ke industri otomotif di tahun 2007, akhirnya kembali ia beli tahun 2022, tak lama setelah mendirikan Rocket Motor Company bersama mitra.
"Mobil itu balik lagi ke saya di 2022, berarti baru 3 tahun. Itu mobil terakhir saya jual tahun 2007. Berarti sudah lumayan, sudah hampir 15 tahunan. Saya beli dari yang beli ke saya, kebetulan dulu adik kelas yang beli dan dipakai sama orang tuanya. Sekarang akhirnya dia nawarin ke saya, ya saya ambil lagi, mumpung ada ya kan. Saya ambil lagi karena banyak kenangan dan jadi awal mula cikal bakal saya ngerti otomotif, terus ke bengkel apa segala macem ya dari mobil itu," ujarnya.
Baginya, bisnis bukan hanya soal keuntungan, tapi juga tentang relasi, passion dan konsistensi dalam menjaga kualitas dan kepercayaan.
Biodata CMO Rocket Motor Company Alvi Sofran
Nama : Moch Alvi Sofran Naryatmo
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 14 Agustus 1989
Pendidikan : Sarjana Hukum
Hobby : Otomotif dan dunia permobilan
Pajak Mobil di Indonesia Tinggi, Gaikindo Sebut Bikin Pasar Stagnan |
![]() |
---|
Gaikindo: Industri Otomotif Nasional Perlu Bertransformasi Hadapi Tantangan Baru |
![]() |
---|
Bamsoet Bertemu Ketua IMI Provinsi se-Indonesia, Wujudkan IMI Sebagai Rumah Besar Otomotif Nasional |
![]() |
---|
Denza Pamerkan Kecanggihan EV dan Komitmen Masa Depan di GIIAS 2025 |
![]() |
---|
Pertamina Hadir di GIIAS 2025, Dorong Inovasi Industri Otomotif Tanah Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.