Bangkai Bus Maut PO Trans Putera Fajar Terpantau Diderek, Siapa yang Minat Beli Rongsokannya?
Rongsokan bus maut PO Putera Fajar yang menewaskan 11 siswa dan guru SMK di Depok dalam dalam kecelakaan maut di Ciater, Subang, diderek di jalan tol.
"Termasuk bodi diubah kapan dan dimana, tidak tahu. Saat dijual KIR-nya masih aktif," ujar Waluyo lagi kepada awak media, Senin, 13 Mei 2024.
Seperti ditulis Tribunnews sebelumnya, bus Trans Putera Fajar mengami perombakan bodi dari bodi aslinya saat keluar dari Karoseri Laksana, model Discovery. Sasisnya adalah Hino AK bermesin depan produksi tahun 2006.
Bodi bus tersebut dibangun Karoseri Laksana, Ungaran, menggunakan model Discovery. Model bus Discovery banyak dipakai perusahaan otobus (PO) yang menggunakan armada bermesin depan.
Diantaranya, PO Mira, PO Sumber Selamat dan PO Sugeng Rahayu. Beberapa perusahaan bus antar kota antar provinsi menggunakan pulea bodi model ini diantaranya, PO Sumber Alam, Purworejo.
Bus Trans Putera Fajar yang nahas dan menyebabkan 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok meninggal saat membawa rombongan mereka pulang dari acara perpisahan di Bandung tersebut, juga berganti kepemilikan hingga berkali-kali.
Bus pariwisata nahas Trans Putera Fajar saat masih dioperasikan sebagai armada bus antar kota dalam provinsi (AKDP) oleh PO Jaya Guna Hage, Wonogiri. (Instagram @explorebuslovers)
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Waluyo membenarkan bahwa bus Trans Putera Fajar sudah berkali-kali ganti pemilik mengacu pada data yang dimiliki kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri.
Dia mengatakan, pihak PO Jaya Guna Hage menjual lagi bus tersebut pada Oktober 2023.
"Bus Jaya Guna Hage itu beli dari pihak lain. Kemudian pada Oktober 2023, oleh Hage dilepas ke pihak lain lagi," kata Waluyo kepada media, Senin (13/5/2024).

Yang menarik, saat dioperasikan oleh PO Jaya Guna Hage, bus tersebut statusnya sebagai armada bus antarkota dalam provinsi (AKDP) di Jawa Tengah.
Seperti diketahui, bus tersebut awalnya diduga dimiliki oleh PO SAN Bengkulu sebagai armada AKAP.
Bus tersebut kemudian dijual ke PO bus di Pulau Jawa.
Petugas KNKT dari Jakarta melakukan inspeksi bus Putera Fajar setelah dievakuasi petugas dengan truk derek ke Terminal Subang, Minggu (12/5/2024) sore. Bus ini mengalami kecelakaan di Subang, Sabtu (11/5/2024) petang dan menewaskan 11 orang. (Tribun Jabar/Ahya Nurdin)
Dari perusahaan otobus tersebut bus ini kemudian dijual ke PO Jaya Guna Hage yang berbasis di Wonogiri dengan plat AD Wonogiri.
Saat masih dikelola PO Jaya Guna Hage, stiker SAN di kaca depan masih tersemat, belum dihapus, berdasarkan unggahan video sejumlah netizen di media sosial.
Dua Pemotor Terlibat Adu Banteng di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan, Satu Wanita Tewas |
![]() |
---|
Jenazah Pemotor Ditemukan Telungkup di Saluran Air, Diduga Korban Kecelakaan di Cipayung |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Wonggeduku Konawe, 4 Orang Tewas di Jalan Poros Kendari–Unaaha |
![]() |
---|
Sosok Muhammad Dhijey Lexsie dan Fahri Akbar Assweth, Atlet Cilik Tewas Kecelakaan di Tol Padang |
![]() |
---|
Bripka Erick, Polisi Subang yang Dedikasikan Diri Dampingi ODGJ lewat Mengaji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.