Sabtu, 4 Oktober 2025

Toyota Diprediksi Habiskan Lebih dari 13,5 Miliar Dolar AS Kembangkan Baterai Solid State  

Memproduksi baterai solid state secara massal tergolong mahal dan cenderung retak saat mengembang dan menyusut saat digunakan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
nhk
Pabrik Toyota di Kentucky, Amerika Serikat 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, AICHI - Toyota Motor Corp mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan menghabiskan lebih dari 13,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2030 untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik dan sistem pasokan baterainya.

Produsen mobil terbesar di dunia ini menggunakan berbagai jenis baterai pada kendaraannya dan juga dianggap sebagai pelopor untuk memproduksi massal baterai solid state.

Langkah ini tentu saja menjadi pengubah permainan potensial bagi para produsen mobil karena baterai solid state diketahui lebih padat energi, mengisi daya lebih cepat dan tidak mudah terbakar.

Baca juga: Pemerintah Percepat Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (7/9/2021), Chief Technology Officer Toyota Masahiko Maeda dalam konferensi pers pada Selasa waktu setempat mengatakan bahwa jika dikembangkan secara sukses, baterai solid state ini dapat menggantikan baterai lithium-ion cair.

"Kami masih mencari bahan terbaik untuk digunakan," kata Maeda.

Upaya untuk memproduksi baterai solid state secara massal ini memang tengah mengalami kendala karena mahal untuk diproduksi dan cenderung retak saat mengembang dan menyusut saat digunakan.

"Toyota pun berencana menggunakan baterai solid state dalam kendaraan listrik hibrida seperti Prius," jelas Maeda.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved