Selasa, 30 September 2025

Pengalaman Panjang Rifat Sungkar Terjun ke Reli Mobil

Rifat juga menekankan sikap disiplin dan menghargai peralatan balap milik sendiri adalah hal yang sangat penting buat terjun di olahraga balap mobil.

Editor: Choirul Arifin
HANDOUT
Rifat Sungkar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjun ke dunia balap saat ini dinilai lebih mudah jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu.

Pereli Rifat Sungkar yang juga brand ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia menjelaskan pengalamannya tentang bagaimana menjadi seorang pembalap, terutama di balap reli.

Rifat mengaku dirinya terlahir dari keluarga pembalap reli. Sang ayah Helmy Sungkar dan ibu Ria Sungkar melegenda di ajang balap reli Indonesia.

“Orang tua saya memang punya akses ke balap reli, mobil balap punya, relasi juga banyak, tapi saya sendiri harus berusaha dari bawah dan harus berjuang sendiri. Buktinya saya pertama kali ikut balap gokart hanya diberi modal rangka saja. Untuk mesin, ban dan lainnya saya harus beli sendiri. Itu kira-kira saat saya berumur 7 tahun," tutur Rifat, Selasa (4/8/2020).

Baca: Pertarungan Makin Ketat, Seri 3 HRSC Lahirkan Juara Baru

Dia mengatakan, menjadi pembalap tidak selalu membutuhkan biaya mahal atau harus jadi orang kaya. Menurut Rifat, bila sejak dini anak ingin menjadi pembalap, di tahap awal dapat mulai diikutkan di balap gokart.

Gokart memiliki standar tertentu agar seseorang lancar mengendarai mobil balap lain seperti reli atau bahkan balap single seater.

Baca: Jadwal MotoGP Republik Ceska 2020 - Nasib Valentino Rossi Ditentukan di Balapan Ini

Belajar menjadi pembalap melalui gokart juga bertujuan untuk menguasai dasar balapan, sensitifitas, serta teknik, seperti balance manuver, akselerasi dan pengereman.

Balap gokart juga akan membuat seseorang menjadi kompetitif, pasalnya semua peserta dikelompokan sesuai dengan umurnya sehingga tidak akan dikucilkan karena kelompok umurnya sama.

Rifat mulai ikut balap gokart pada umur 14 tahun, tapi kini anak usia 10 tahun sudah bisa mengikuti balap gokart.

Tahun 1997, Rifat memulai perjalanan di ajang balap sport rally, di mana kemudian ia menjadi juara nasional 5 kali berturut-turut sampai tahun 2002.

Sementara, untuk menjadi seorang pereli bisa dimulai dari bawah dan sejak usia dini. "Sekarang ini dengan tinggi badan yang sudah mencukupi syarat, maka sudah bisa ikut balap reli," ungkap Rifat.

Untuk memulai balapan, mendapatkan izin dari orang tua juga penting, karena pada usia dini pasti belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi), walaupun baik reli dan sprit rally berada di Kawasan tertutup dan tidak melibatkan jalan umum.

Rifat juga menyebut sekarang ini sudah ada banyak fasilitas yang menunjang, seperti mobil-mobil yang bertransmisi otomatis, sehingga tidak perlu belajar transmisi manual.

Untuk menjadi pereli sendiri, sudah disediakan standar untuk menjaga regenerasi di dunia balap reli.

"Dari gokart bisa lompat ke reli. Kalau reli, tidak perlu pakai mobil 4WD. Di reli itu paling enak mulainya di kelas F1, yaitu sedan 1.500 cc yang mobilya bisa diupgrade dari mobil-mobil bekas balap ISSOM," ujarnya.

Di ISSOM, setiap 3 atau 5 tahun sekali mobilnya ganti, ada 20 mobil selesai karena ganti muka, ganti model.

Berpartisipasi di ajang balap reli F1 bisa menggunakan mobil bekas balap ISSOM karena spesifikasi mesin, girboks dan ganyak komponen lainnya sudah sama, sehingga bisa menggunakan mobil balap dengan harga murah yang kompetitif.

"Modal awal yang perlu dikeluarkan untuk balap mobil Rp 150 – 200 jutaan," tambahnya.

Dalam proses menjadi pembalap tentu harus ada target, Rifat pun membeberkan kalau seorang pembalap juga harus berpacu dengan umur dan menjaga agar jangan sampai terjadi penurunan prestasi di tahun berikutnya.

Jika sudah mencapai usia 30 tahun untuk bisa kompetitif di ajang balap apapun jenisnya akan sulit.

Rifat juga menekankan sikap disiplin dan menghargai peralatan balap milik sendiri adalah hal yang sangat penting buat terjun di olahraga balap mobil.

Setelah meluncurkan tim balap reli Xpander Rally Team (XRT) Juli 2019 lalu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), bersama XRT melanjutkan persiapan Mitsubishi Xpander AP4 dengan melakukan uji coba perdananya di Sirkuit Tembong Jaya, Serang, Banten, 11 Juli 2020 dan Meikarta, 25 Juli 2020 dengan medan gravel dan aspal.

Dari kedua uji coba yang dilakukan dengan Xpander AP4 didapatkan data otentik mengenai semua performance di mobil tersebut, mulai dari mesin, transmisi, suspensi, sasis hingga konsumsi air pendingin untuk turbo.

Xpander AP4 menunjukkan performa dan hasil yang baik dan tidak ditemukan masalah berarti dan .berguna dalam pengembangan dan penyesuaian Xpander AP4 selanjutnya.

Jika situasi sudah lebih kondusif, Xpander AP4 akan siap berpartisipasi di kejuaraan lokal sprint rally pada akhir tahun 2020 mendatang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved