BMW Astra Ungkap Penjualan Mobil Bekas Tak Terdampak Covid-19
Menurut Teguh, faktor penjualan mobkas stagnan karena ada penurunan penjualan mobil baru di tengah pandemi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BMW Astra menyebut penjualan mobil bekas (mobkas) di tempatnya stagnan atau tidak mengalami penurunan atau kenaikan selama pandemi Covid-19.
"Used car hampir tidak terdampak, hanya sempat menurun pas awal pandemi, tapi bulan berikutnya sampai sekarang itu normal," tutur Operation Manager BMW Astra, Teguh Widodo, Jumat (24/7/2020).
Menurut Teguh, faktor penjualan mobkas stagnan karena ada penurunan penjualan mobil baru di tengah pandemi.
Baca: Lagi Cari Hatchback Seken? Ini Update Harga Terbaru Mobkas Honda Jazz, Toyota Yarus dan Suzuki Swift
Baca: Pandemi Covid-19 Bikin Harga Mobil Bekas Anjlok, Ini Ragam Pilihan Mobkas Harga Rp 70 Jutaan
Kondisi sulit saat pandemi membuat konsumen yang awalnya ingin membeli mobil baru, berubah menjadi membeli mobkas.
Dana yang sudah ada untuk Down Payment (DP) kendaraan baru, akhirnya dialihkan untuk membeli Mobkas tanpa harus memikirkan cicilan.
"Tadinya konsumen sudah nganggarain, misalkan dia mau bayar pertama Rp 200 juta atau Rp 300 juta. Tadinya dia mikir dengan keluar uang segitu untuk mobil baru kan dia juga harus bayar cicilan. Begitu pandemi, bisnis mereka kan terdampak, tapi duit mereka untuk DP udah ada, jadi akhirnya mereka digunakan untuk mobil bekas. Mereka ngga perlu nyicil angsuran kan," terang Teguh.
Lebih lanjut, Teguh mengungkap bahwa dalam proses jual beli mobkas, tidak disediakan promo seperti pada mobil baru.
Ini disebabkan oleh mobkas tak seperti mobil baru yang harganya sama rata walau dijual di lain daerah.
Penjualan Mobkas sendiri didasarkan pada kondisi mobil, seperti mesin, interior dan eksteriornya. Semakin bagus kondisi Mobkas, akan semakin mahal harganya.
"Bekas itu agak susah membuat gimmicck untuk mainan kayak di mobil baru. Karena gini, kalau mobil baru kan dalam satu garis harga, kita tahu price listnya sekian. Tapi kalau bekas ini kan dalam satu range. Kita tahu misalkan BMW tahun 2015, modelnya sama, mungkin harganya akan berbeda karena tergantung kondisi. Makanya di mobil bekas kita tidak bisa membuat gimmick-gimmck seperti di new car karena itu, sangat-sangat terggantung pada kondisi kendaraan," jelas Teguh.
Selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, hanya terjadi perubahan pada DP mobkas.
Leasing juga terbilang cukup ketat menyeleksi orang yang ingin membeli mobkas secara kredit selama pandemi.
"Kalau bekas terus terang memang DP-nya agak naik. Karena kan leasing itu sangat ketat pas awal-awal Covid ini. Sekarang sudah genjot lagi mereka, mulai bulan lalu temen-temen leasing sudah mulai menghubungi saya, suruh bikin program," imbuh Teguh.