Bisnis Ban Kini Cenderung Stagnan, Bisa Survive Saja Sudah Syukur
Penjualan jenis ban luar turut menopang bisnis GDYR sebesar US$ 62,89 juta di semester I-2019.
GDYR tetap memaksimalkan produksi pada tahun ini. Manajemen memiliki kapasitas terpasang 12.000 unit ban per hari atau sebanyak 4,38 juta unit per tahun.
"Kami akan memaksimalkan berbagai lini, mulai dari strategi penjualan, jalur distribusi hingga efisiensi," kata Head of Communication PT Goodyear Indonesia Tbk, Wicaksono Soebroto.
Berharap infrastruktur
Managing Director PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI), Mukiat Sutikno, juga mengakui kondisi ekonomi makro yang belum pulih berdampak bagi industri ban. Namun mereka masih optimistis dapat memaksimalkan potensi pasar.
Baca: iPhone 11 Resmi Meluncur dengan Chip Terkencang di Dunia
"Dengan banyaknya proyek infrastruktur dan potensi pasar otomotif lokal, hal ini akan sangat membantu pasar ban mobil penumpang dan komersial," sebut dia kepada KONTAN, Rabu (11/9/2019).
Manajemen Bridgestone enggan membeberkan target bisnisnya. Namun dari sisi industri, Mukiat menyebutkan pertumbuhan ban seharusnya bisa di level 5% pada tahun ini.
Dengan catatan, ada perbaikan ekonomi dan keberlanjutan proyek infrastruktur oleh pemerintah.
Saat ini, Bridgestone memiliki pabrik di Bekasi dan Karawang yang memiliki kapasitas produksi masing-masing 14.000 unit ban per hari dan 27.500 unit per hari.
Laporan reporter: Agung Hidayat
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Bisnis Ban Seret, Terdampak Kelesuan Pasar Otomotif