Selasa, 30 September 2025

Lebih Hemat Biaya Listrik, Utomodeck Kenalkan Produk Panel Surya Sekaligus Atap Bangunan

PLTS Rooftop dapat menghemat biaya listrik hingga 15-30 persen per bulan dengan masa pngembalian investasi selama 6 tahun.

Penulis: Choirul Arifin
HANDOUT
Kiri ke kanan: VP President Thin Film Hanergy Group Mr Zhaobo; Direktur Pengebangan Utomodeck Metal Works, Anthony Utomo; Former Board Member of the Dutch Renewabel Energy Association ( NVDE) and Hollan Solar,the Dutch Trade Organization for Solar Energy, Martin Schootstra dan Utomo, founder Utomodeck Metal Works di acara pengenalan produk panel surya sekaligus berfungsi untuk genteng di Jakarta, Selasa (3/9/2019). 

Utomodeck yang selama ini menjadi pemain di industri konstruksi nasional kini mengembangkan konsep green energy pada smart building bekerja sama dengan XL Axiata Group selaku penyedia infrastruktur koneksitas IT.

Anthony menambahkan, peluang pengembangan sumber energi tenaga surya di Indonesia sangat besar dan sampai saat ini belum dimaksimalkan. Posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis, membuat negeri ini memiliki sumber energi sel surya yang sangat melimpah sepanjang tahun.

"Matahari adalah anugerah dari Tuhan. Indonesia mempunyai wilayah yang memiliki sumber energi matahari yang melimpah. Kita dapat memanfaatkannya sebagai sumber energi di rumah-rumah dan gedung," ungkap Anthony Utomo.

Dia mengatakan, perusahaan teknologi saat ini terus mengembangkan sumber energi baru yang terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik untuk hunian dan gedung perkantoran termasuk juga untuk kebutuhan baterai pada kendaraan listrik (electric vehicle) melalui pemanfaatan energi listrik dari sel tenaga surya.

Kendaraan listrik

Dia menegaskan, kendaraan listrik juga bisa mengisikan ulang energi listrik pada baterainya dengan memanfaatkan solar cell yang lebih ramah lingkungan.

Martin Schootstra dari Dutch Trade Organization for Solar Energy menambahkan, saat ini di dunia kendaraan listrik dan sel surya berjalan beriringan dalam pengembangan teknologinya.

"Dua teknologi ini sudah dikembangkan di sejumlah negara. Di sejumlah negara, mereka yang menggunakan teknologi ramah lingkungan mendapat subsidi dari pemerintah," jelas Martin.

Dia menunjuk contoh perusahaan asal Jerman, Sion Motor, sebagai contoh perusahaan yang sukses mengembangkan teknologi kendaraan listrik berbasis solar cell.

Sion Motor sukses mengintegrasikan sel surya pada hampir semua permukaan bodi kendaraan yang diproduksinya. Melalui teknologi ini, mobil yang diproduksi Sion Motor mampu menghasilkan energi tambahan untuk memperpanjang jarak tempuh kendaraan hingga 30 km lebih panjang dengan suarat mobil diparkir di bawah terik matahari untuk pengisian ulang baterainya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan