Senin, 29 September 2025

Diprakarsai Sektor Swasta, Indonesia dan China Kolaborasi Hadirkan Pusat Inovasi AI Blockchain

ABCI beroperasi sebagai inisiatif swasta yang tetap sejalan dengan tujuan lebih luas untuk mendorong inovasi lintas batas dan memperkuat transformasi.

Istimewa
INOVASI AI BLOKCHAIN - Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun menekankan pentingnya inisiatif ini sebagai bukti kekuatan kolaborasi Indonesia-China serta peran besar sektor swasta dalam memajukan teknologi. Djauhari menyebut AI Blockchain Centre Indonesia adalah tonggak perjalanan Indonesia menuju kepemimpinan global dalam inovasi AI, blockchain, dan otomatisasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Peluncuran AI Blockchain Centre Indonesia (ABCI) menandai langkah strategis dalam inovasi artificial intelligence (AI), blockchain, dan otomatisasi. Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam kolaborasi teknologi antara Indonesia dan China.

Sebagai program yang diprakarsai oleh sektor swasta, ABCI mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari kedua negara dengan dukungan FORU AI. Keberadaannya diharapkan dapat mendorong Indonesia menjadi pemimpin baru dalam ekonomi digital global.

Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, menekankan pentingnya inisiatif ini sebagai bukti kekuatan kolaborasi Indonesia-China serta peran besar sektor swasta dalam memajukan teknologi.

“AI Blockchain Centre Indonesia adalah tonggak perjalanan Indonesia menuju kepemimpinan global dalam inovasi AI, blockchain, dan otomatisasi,” ujar Djauhari Oratmangun, Minggu (23/3/2025).

Baca juga: Pusat Studi ITS: Blockchain Bukan Sekadar Soal Trading Kripto

Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga memastikan daya saing Indonesia di tengah perubahan pesat dunia digital.

Pemimpin AI Blockchain Centre Indonesia, Pang Xue Kai, mengapresiasi dukungan Dubes Djauhari Oratmangun yang menyoroti pentingnya diplomasi ekonomi berbasis teknologi antara kedua negara.

“Fokus kami adalah menciptakan perubahan berkelanjutan agar Indonesia tetap berada di garis depan transformasi digital global,” kata Pang Xue Kai.

ABCI beroperasi sebagai inisiatif swasta yang tetap sejalan dengan tujuan lebih luas untuk mendorong inovasi lintas batas dan memperkuat transformasi digital Indonesia.

“ABCI bukan sekadar pusat penelitian, tetapi juga katalisator perubahan nyata. Dengan pendekatan sektor swasta, kami memiliki fleksibilitas untuk bergerak cepat, bereksperimen, dan mendorong inovasi yang bermanfaat bagi Indonesia,” lanjutnya.

Selain menjadi wadah penelitian, ABCI juga berperan sebagai jembatan antara penelitian, bisnis, dan kebijakan. Beberapa fokus utama pusat ini mencakup penerapan identitas digital yang aman, transparansi rantai pasok, inklusi keuangan, serta tata kelola data.

Sebagai bagian dari strategi besarnya, ABCI menghadirkan Dana Inovasi AI, Blockchain, dan Otomatisasi. Dana ini dirancang untuk memberikan dukungan finansial kepada startup dan perusahaan yang menerapkan teknologi tersebut di berbagai sektor utama Indonesia.

“Dana Inovasi ini mengubah ABCI dari sekadar pusat penelitian menjadi inkubator masa depan teknologi Indonesia. Dengan berinvestasi pada perusahaan yang mengaplikasikan AI, blockchain, dan otomatisasi untuk memecahkan tantangan nyata, kami menciptakan jalur langsung dari inovasi ke implementasi,” jelas Pang Xue Kai.

Dana ini bertujuan mempercepat komersialisasi solusi inovatif, memperkuat produksi dalam negeri, serta menciptakan lapangan kerja berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan