Senin, 6 Oktober 2025

Kolaborasi Indonesia-Taiwan di Industri Makanan dan Minuman Lewat Proyek Wow!Taiwan

Kinerja industri makanan dan minuman tumbuh 5,33 persen secara tahunan pada kuartal I/2023.

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Acara Problem-Solving Forum: Indonesian Food Technology 2023 di Jakarta, Senin (24/7/2023). 

“Contohnya industri katering yang selama ini masih manual, ternyata para pengusaha Taiwan sudah mempunyai teknologi yang bisa membantu industri katering dalam otomasi dan juga robotik. Ini tentu membuat industri katering menjadi lebih efektif dan meningkatkan produktivitas. Kalau contohnya dalam satu jam secara manual bisa menghasilkan sepuluh kotak maka dengan otomasi bisa 20 kotak. Itu kan jauh lebih baik,” jelas Novi.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi S Lukman menambahkan, kolaborasi antara Indonesia dengan Taiwan merupakan hal positif yang bisa menggenjot industri makanan dan minuman.

“Teknologi makanan yang ditawarkan oleh Taiwan bisa membantu pengusaha makanan dan minuman meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu, teknologi makanan dari Taiwan juga bisa mempercantik packaging makanan, contohnya onde-onde dan nastar. Mereka susah punya mesin yang bisa membuat ukuran onde-onde dan nastar sama sehingga tampilannya menarik tanpa mengubah cita rasa,” jelas Adhi.

Baca juga: Jakarta Food and Fashion Festival 2023: Kaloka Tampilkan Koleksi Wastra dari Karo Sumatera Utara

Adhi berharap, kerja sama dengan Taiwan ini bisa meningkatkan nilai ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Taiwan yang saat ini masih sekitar USD 70 juta tiap tahun.

Director Economic Division of Taiwan’s Economic and Trade Offices Frank F.C Lu mengatakan teknologi pangan (foodtech) adalah bagaimana menggunakan teknologi untuk membantu memberi nilai tambah untuk industri pengolahan makanan dan jasa katering, dan membantu produsen Indonesia dalam transformasi dan peningkatan industri.

“Taiwan kebetulan cukup berkembang di bidang teknologi mesin makanan otomatis dan layanan katering. Oleh karena itu, diharapkan melalui acara ini, industri Indonesia dapat melihat teknologi dan solusi dari Taiwan, dan kemudian mempromosikan kerja sama industri bilateral," kata Frank.

"Agar para pebisnis di industri Indonesia lebih mengenal pabrik di Taiwan, 10 Industri Taiwan yang luar biasa datang ke Indonesia kali ini, dan mengusulkan tiga solusi utama untuk kebutuhan Indonesia dalam meningkatkan dan mengembangkan industri makanan, yaitu "Solusi Pemrosesan Makanan Otomatis", "Solusi Layanan Katering Cerdas di Tempat", dan "Solusi Dapur Otomatis” imbuhnya.

Frank berharap industri Food and Beverage di Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini agar pabrik produksi di Taiwan dapat memberikan layanan sistem dan solusi terbaik.

Beberapa tren teknologi dalam industri F&B antara lain Cloud kitchen yaitu cara baru dalam menjual produk makanan dan minuman, dengan menawarkan layanan pesan antar makanan saja.

Penjual hanya perlu menyiapkan tempat untuk lokasi makan.

Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Sandiaga dan Foodspace Sediakan Cloud Kitchen Hybrid Pertama di Indonesia

Cloud kitchen memungkinkan penjual menyewa sebuah ruangan sebagai dapur untuk menjalankan bisnis.

Teknologi lain di F&B yaitu robot pelayan.

Beberapa restoran meningkatkan pelayanan dengan menggunakan teknologi robot canggih, salah satu fungsinya adalah robot dipekerjakan untuk mengantarkan pesanan makanan dan minuman, layaknya pelayan.

Robot dipekerjakan untuk meminimalkan kontak dengan tamu, serta untuk meningkatkan efisiensi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved