Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Cryptocurrency Ikut Bergejolak Selama Rusia Menginvasi Ukraina

Bitcoin sempat mengalami penurunan setelah Rusia mengumumkan serangan kepada Ukraina. Penurunan ini karena investor ingin menghindari aset berisiko

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
IST
Ilustrasi aset kripto. Cryptocurrency Ikut Bergejolak Selama Rusia Menginvasi Ukraina 

Menurut peneliti perusahaan penyedia akses data ke pasar cryptocurrency global CryptoCompare, menunjukan volume perdagangan antara rubel dan cryptocurrency utama mencapai 15,3 miliar rubel pada Senin (3/3/2022). Menunjukan lompatan sebanyak tiga kali lipat dari minggu sebelumnya.

Sedangkan berdenominasi rubel dengan Tether, yang disebut sebagai stablecoin yang dirancang untung menjaga nilai tetap, mencapai 3,3 miliar rubel pada hari yang sama. Angka ini hampir lima kali lipat lebih banyak dari seminggu sebelumnya.

Angka-angka tersebut menunjukkan, orang-orang telah berebut untuk menabung ke kripto Rusia.

Kepala Market Insight asal New York, Noella Acheson berujar perang berkontribusi pada narasi yang mengatakan bitcoin bukan hanya aset spekulatif, tetapi juga penyimpan nilai jangka panjang yang tahan terhadap penyitaan dan tidak bergantung pada kebijakan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved