Sabtu, 4 Oktober 2025

Masa Depannya Diprediksi Cerah, Dua Kripto Ini Cocok Dikoleksi Pada 2022, Apa Saja?

Pada tahun 2023, rantai samping akan ditambahkan ke blockchain inti, membagi beban jaringan dengan lebih efisien.

Editor: Hendra Gunawan
PEXELS/WORLDSPECTRUM/Kompas.com
Ilustrasi aset kripto, Cryptocurrency Ethereum. 

Pengguna cenderung bermigrasi ke platform yang menawarkan variasi paling banyak, dan pengembang cenderung membangun dApps untuk blockchain yang paling banyak digunakan.

Baca juga: Tertarik untuk Investasi Aset Kripto, Berikut Proyeksi Bitcoin dkk di Tahun Depan

Namun, popularitas Ethereum juga menimbulkan masalah serius: tidak memiliki skalabilitas.

Faktanya, Ethereum hanya dapat menangani 30 transaksi per detik (TPS), sedangkan pemroses kartu kredit Visa secara teoritis dapat memproses 24.000 TPS.

Dan karena jaringan Ethereum menjadi lebih padat, kecepatan transaksi melambat, menyebabkan penundaan dan meroketnya biaya transaksi.

Untungnya, peningkatan Ethereum 2.0 bertujuan untuk menyelesaikan masalah itu.

Tahun depan, blockchain akan bertransisi dari konsensus bukti kerja yang intensif energi menjadi bukti kepemilikan yang ramah lingkungan, membuat platform lebih berkelanjutan.

Pada tahun 2023, rantai samping akan ditambahkan ke blockchain inti, membagi beban jaringan dengan lebih efisien.

Dan dengan beberapa penyesuaian lagi, Ethereum 2.0 dapat meningkatkan throughput hingga 100.000 TPS, mempersiapkan platform untuk adopsi arus utama.

Itu sebabnya Ethereum terlihat seperti pembelian yang prospektif saat ini.

Dengan asumsi produk dApps dan DeFi di blockchain terus mendapatkan daya tarik, permintaan untuk token ETH yang mendasarinya akan meningkat, karena pengguna diharuskan membayar biaya transaksi dengan cryptocurrency asli blockchain.

Pada gilirannya, meningkatnya permintaan untuk ETH akan berdampak pada harga token yang lebih tinggi.

2. Polkadot

Gavin Wood adalah salah satu pendiri Ethereum, dan dia benar-benar menemukan Solidity, bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun kontrak pintar di blockchain Ethereum.

Baca juga: Harga Uang Kripto Bitcoin hingga Dogecoin Diprediksi Kembali ke Tren Positif Hari Ini

Namun, Wood akhirnya meninggalkan proyek tersebut untuk mengejar visinya sendiri. Pada 2017 ia mendirikan Web3 Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang didedikasikan untuk membangun internet terdesentralisasi.

Di bawah kepemimpinannya, Yayasan Web3 meluncurkan Polkadot pada Mei 2020.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved