Senin, 29 September 2025

Manuver Politik Jokowi

Gibran Dinilai Sulit untuk Dampingi Prabowo di Periode Kedua, Ada Faktor Ekosistem Politik & Sejarah

Pengamat Politik Trias Politika, Agung Baskoro menilai sulit bagi Gibran untuk kembali berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2029 mendatang.

Editor: Nuryanti
Tangkap layar Kompas Tv
PRABOWO-GIBRAN 2 PERIODE - Capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran memberi pidato politik menyikapi keunggulan hasil hitung cepat atau quick count perolehan suara Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/2/2024) malam. Pengamat Politik Trias Politika, Agung Baskoro menilai sulit bagi Gibran untuk kembali berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2029 mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) soal arahan ke relawannya untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode kini tengah ramai jadi perbincangan publik.

Seruan Jokowi untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode ini pun banyak menuai pro dan kontra.

Salah satunya dari Pengamat Politik Trias Politika, Agung Baskoro.

Agung menilai, sulit untuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali mendampingi Presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2029 mendatang.

Ada dua faktor yang menjadi penghalang, yakni ekosistem politik hingga sejarah.

Agung mengungkap politik Indonesia kini sudah tidak menggunakan presidential threshold.

Presidential threshold adalah ambang batas perolehan suara yang harus diperoleh oleh partai politik dalam suatu pemilu untuk dapat mengajukan calon presiden.

Kini semua partai bisa memiliki peluang untuk bergabung ke koalisi dalam ajang Pilpres.

Hal ini akan berpengaruh kepada peluang Gibran untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2029 mendatang.

"Nah, sayangnya hal semacam itu (Gibran kembali dampingi Prabowo jadi Wapres) tidak mudah. Karena kita tahu ada ekosistem politik di mana presidential threshold sudah dihapuskan."

"Semua partai punya peluang untuk ya di internal Koalisi Indonesia Maju Plus, mendampingi Presiden Prabowo kalau memang beliau maju di periode kedua," terang Agung.

Baca juga: Arti Seruan Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 Periode, Pengamat: Untuk Lawan Narasi Negatif Keluarga Solo

Kemudian soal faktor sejarah, Agung mengungkap selama ini tidak ada presiden dan wakil presiden di Indonesia yang berpasangan selama dua periode berturut-turut.

Biasanya presiden akan berpasangan dengan wapres yang berbeda ketika kembali memimpin di periode selanjutnya.

"Nah, di saat yang sama kita tahu juga bahwa memang sejarah politik kita belum ada wakil presiden untuk kedua kalinya diajak oleh presiden yang sama, presidennya selalu saja berubah."

"Apalagi kalau kita flashback ya, misalkan Presiden Soekarno dengan Pak Muhammad Hatta sepanjang sampai beliau turun yang mendampingi juga tidak ada semacam itu."

"Kemudian Pak Harto juga wapresnya berganti-ganti ya dari mulai kita tahu Pak Adam Malik sampai kemudian terakhir Pak Habibie semacam itu. Kemudian Gus Dur juga sama Ibu Mega. Ibu Mega juga sama Pak Hamzah Haz."

"Berikutnya Pak SBY di periode pertama dengan Pak Jusuf Kalla. Kemudian periode kedua dengan Pak Boediono. Pak Jokowi juga demikian dengan Pak Jusuf Kalla. Kemudian periode kedua dengan Pak Ma'ruf Amin," jelas Agung.

Lantas bagaimana dengan Prabowo nanti, Agung mengaku masih belum tau apakah Prabowo akan mempertahankan sejarah atau tetap memilih berpasangan dengan Gibran di Pilpres 2029 mendatang.

"Nah, Pak Prabowo ini bagaimana gitu? Apakah mengikuti perjalanan sejarah yang sudah tertuang, bahwa belum ada wakil presiden yang mendampingi untuk periode kedua dengan orang yang sama, atau memang beliau ya tetap seperti ini ya dengan Mas Gibran misalkan," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Pengamat: Untuk Amankan Periode Pertama Dulu

Jokowi Serukan Prabowo-Gibran 2 Periode ke Relawan

POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal pernyataan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina yang menduga ada tokoh besar dibalik isu ijazah palsu ini.
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal pernyataan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina yang menduga ada tokoh besar dibalik isu ijazah palsu ini. (Tangkap Layar YouTube Tribunnews (TribunSolo.com/ Andreas Chris))

Setelah lengser dari jabatan sebagai Presiden RI, kini mulai terbaca jelas arah politik Jokowi.

Teranyar, Jokowi memberikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, tak hanya satu periode, melainkan dua periode.

Bahkan, Jokowi sudah sejak lama memberikan arahan kepada relawannya untuk mendukung Prabowo-Gibran.

“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu. Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu."

"Untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Pengamat Minta Jokowi Istirahat Saja, Bukan Malah Cawe-cawe Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode

Titiek Soeharto Ikut Tanggapi Seruan Jokowi

SWASEMBADA PANGAN - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto saat ikut dalam penanaman jagung kuartal III di lahan seluas 795.339,53 hektare yang tersebar di 36 wilayah Indonesia, Rabu (9/7/2025).
PRABOWO-GIBRAN 2 PERIODE - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto saat ikut dalam penanaman jagung kuartal III di lahan seluas 795.339,53 hektare yang tersebar di 36 wilayah Indonesia, Rabu (9/7/2025). (Istimewa)

Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus Politikus Partai Gerindra, Titiek Soeharto, buka suara terkait pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang meminta relawan untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selama dua periode.

Titiek menilai, saat ini belum tepat untuk membicarakan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029, mengingat pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan satu tahun.

"Ah itu nanti saja, selesai dulu. Ini baru setahun, selesai 5 tahun dulu," kata Titiek di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Titiek meminta masyarakat memberi kesempatan penuh kepada pemerintahan saat ini untuk membuktikan komitmennya dalam mensejahterakan rakyat.

"Kita buktikan bahwa Pak Prabowo bisa mensejahterakan bangsa ini," ujarnya. 

Lagipula, kata putri Soeharto ini, Presiden Prabowo saat ini kemungkinan besar belum memikirkan jauh ke depan terkait masa depan politiknya setelah periode pertama.

"Bapak juga belum memikirkan kali ya 5 tahun berikutnya," ucap Titiek.

Baca juga: Reaksi PKB Hingga PDIP Sikapi Cawe-cawe Jokowi yang Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode

Projo Ungkap Arahan Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 Periode

Sebelumnya, salah satu relawan Jokowi yakni Ketua Umum Relawan Projo, Freddy Alex Damanik mengaku telah mendapat 'titah' dari Jokowi untuk memberikan dukungan kepada duet Prabowo - Gibran dua periode.

Projo atau Pro Jokowi merupakan organisasi relawan yang dibentuk untuk mendukung Jokowi selama kampanye presidennya, khususnya pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014 dan 2019.

Projo sendiri didirikan pada 23 Desember 2013 oleh kader PDIP dan aktivis mahasiswa 1998, seperti Budi Arie Setiadi, Gunawan Wirosaroyo, dan Suryo Sumpeno.

Menurut Freddy, dukungan relawan Jokowi untuk pasangan Prabowo - Gibran dua periode itu malah sudah dilakukan sejak Pilpres 2024 demi mewujudkan visi kampanye mereka berupa keberlanjutan.

Bahkan, Freddy menyebut bahwa Prabowo adalah pelanjut atau penerus Jokowi untuk memimpin Indonesia.

Baca juga: Manut Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Relawan Jokowi Disindir: Jangan-Jangan Pengin Jadi Komisaris?

"Ini komitmen untuk menjaga kesinambungan pemerintahan agar program pembangunan berjalan lancar. Salah satu tema kampanye waktu itu adalah keberlanjutan," ujar Freddy, Minggu (21/9/2025).

"Projo dan sejumlah organ relawan sebelumnya sudah menginisiasi Musyawarah Rakyat untuk mencari pelanjut Jokowi. Pak Prabowo lah pelanjut Pak Jokowi," sambungnya.

Kemudian, Freddy mengungkap tujuan dari dukungan untuk Prabowo - Gibran dua periode, yakni untuk memastikan program pemerintah terlaksana dengan baik.

Ia menilai, waktu satu periode atau lima tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran.

"Waktu 5 tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran," jelasnya.

"Dalam setiap pertemuan dengan relawan maupun tokoh-tokoh relawan pasca-Pilpres, Presiden Jokowi kerap kali menyatakan, relawan harus mengawal, memastikan, serta mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran agar berhasil menjalankan program-programnya," tutur Freddy.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani//Muhammad Zulfikar/Fersianus Waku)

Baca berita lainnya terkait Manuver Politik Jokowi.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan