Muktamar PPP
Syaifullah Tamliha: Banyak Kader PPP Pindah ke Partai Lain Jika Mardiono Kembali Jadi Ketua Umum
Politikus senior PPP, Syaifullah Tamliha mengatakan kalau tetap Mardiono jadi ketua umum, akan banyak kader PPP pindah partai.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Adi Suhendi
Kita akan lihat dinamikanya, dari deklarasi-deklarasi yang terjadi dalam sepekan ini, ada deklarasi Mardiono dan ada deklarasi Agus Suparmanto.
Nah, pertarungan antara eksternal dan internal itu pasti akan seru. Kalau dari internal, saya tidak melihat, maaf ya, figur yang lain yang ada ya, Mardiono.
Pertanyaan: Menurut anda, sosok Agus Suparmanto seperti apa?
Jawab: Saya tidak begitu mengenal Pak Agus ini. Namun, baru mulai mengenalnya ketika dia menjadi Menteri Perdagangan. Namun, terus terang, saya kan satu komplek tinggal di Jakarta, di Kebayoran Baru dan setiap Jumat, kami selalu bareng salat jumat.
Sampai sekarang tidak ada dia mau jadi ketua umum. Tapi ya, realitas politiknya dia sudah mendapatkan dukungan. Paling tidak, kalau boleh saya petakan, kemungkinan akan didukung sebagian besar dari Jawa Barat, sebagian Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan.
Saya belum cek Sumatera. Jadi dukungan kepada dia juga besar. Hanya satu orang itu, Agus Suparmanto itu, yang nyata-nyata akan bertanding dengan Mardiono.
Pertanyaan: Presentasi kekuatan masing-masing?
Jawab: Saya pernah menjadi Ketua Direktur bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi OKK. Saya menjadi koordinator OKK. Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Bali, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Kalimantan. Sepertinya, orang ingin mendapatkan figur baru di partai ini.
Itu Sunnatullah, Allah sudah mengatakan bahwa jabatan kekuasaan akan diberikan secara bergiliran. Itu sudah takdir. Sunatullah. Ya, kita tidak tahu nanti. Apakah Allah ingin mencarikan pemimpin yang baru? Tentu ada jalan.
Pertanyaan: Tapi siapa yang paling cocok nahkodai PPP antara Mardiono dan Agus Suparmanto?
Jawab: Minta maaf, Pak Mardiono menurut saya, sudah gagal membawa PPP ke Senayan, mesti ada pembaharuan. Ya, pembaharuan itu, kalau calonnya Agus Suparmanto itu sebagai saingannya Mardiono, itu menurut saya pilihan yang terbaik yang mesti disambut baik. Bukan dihalang-halangi dengan aturan yang textbook itu.
Kalau mau memahami adanya itu, jelas di situ. Bahwa PPP dijadikan oleh adat, ulama, parmusi, perti. Kita mesti memberikan peluang yang sama. Dari kursi partai itu, untuk mencalonkan, atau dicalonkan sebagai ketua umum PPP. AD/ART bukan kitab suci yang tidak bisa diubah-ubah oleh manusia. Saatnya lah kalau PPP ingin, saatnya bagi PPP untuk mengoreksi diri.
Kita sudah pernah punya pengalaman, ada yang gagal membawa ke Senayan. Masa Kita masih memilihnya. Pas muktamar, itu akan menentukan.
Saya berjanji, kalau tetap Mardiono jadi ketua umum, akan banyak kader yang pindah partai. Terutama di lumbung lumbung suara PPP. Sekarang saja kan, sebenarnya sudah banyak yang geser. Tidak sedikit mantan tokoh-tokoh PPP punya anak yang sudah berpindah ke lain hati. Ada yang dia kader NU, dia masuk ke PKB. Ada yang masuk ke Gerindra Ada yang masuk ke PAN. Dan partai-partai lain.
Yang kita hadapi ini adalah pemilih milenial. Perlu adanya ketua umum yang bersih. Yang memahami aspirasi umat Islam dan betul-betul berjuang, beribadah untuk partai. Bukan mencari yang lain. Misalnya, mau jadi cawe-cawe memungut calon Pilkada, atau motif lain. Luar motif ibadah, itu sudah keluar dari prinsip perjuangan PPP.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.