Senin, 29 September 2025

Air Bersih Terputus Usai Banjir Bandang di NTT, Kemensos Bergerak Cari Sumber Baru

Gus Ipul memastikan bantuan logistik bagi korban banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan terus disalurkan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dodi Esvandi
POS-KUPANG.COM/HO.DOMINIKUS KUCHU DUA
BANJIR BANDANG - Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (8/9/2025) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan bantuan logistik bagi korban banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan terus disalurkan selama masa tanggap darurat. 

Termasuk di dalamnya bantuan air bersih yang kini menjadi kebutuhan mendesak warga terdampak.

Hal ini disampaikan Gus Ipul saat melakukan panggilan video dengan Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada. 

Dalam percakapan tersebut, Gonzalo mengungkapkan bahwa warganya mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kerusakan sistem distribusi yang terjadi di bagian hulu.

“Kami sudah kesulitan sekarang. Harus segera pasang pipa untuk mencari sumber air baru, karena kerusakannya terjadi di hulu, bukan di hilir,” ujar Gonzalo.

Menanggapi hal itu, Gus Ipul langsung menginstruksikan jajarannya di Kementerian Sosial untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna mencari solusi bersama.

“Silakan terus berkoordinasi dengan Pak Wabup. Soal air bersih yang bermasalah di hulu, coba dicari solusinya bersama-sama,” kata Gus Ipul.

Baca juga: Minggu Ceria Gus Ipul Bersama Orang Tua dan Siswa SRMA 13 Bekasi, Pantau Perkembangan Sekolah Rakyat

Ia menambahkan, selama masa tanggap darurat, Kemensos telah menyalurkan berbagai bantuan logistik dari Sentra Efata Kupang, seperti tenda, peralatan dapur umum, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak-anak, serta layanan psikososial.

“Staf kami masih berada di lokasi. Jika ada kebutuhan tambahan selama masa tanggap darurat, termasuk soal air, silakan didiskusikan. Kita siap bantu,” tegasnya.

Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Kemensos akan memberikan santunan kepada para korban. 

Masing-masing ahli waris korban meninggal akan menerima Rp 15 juta, sementara korban luka akan mendapat Rp 5 juta.

Berdasarkan data sementara, banjir bandang yang terjadi pada Senin (8/9/2025) telah menewaskan 9 orang, melukai 16 orang secara ringan, dan 7 orang mengalami luka berat.

“Untuk santunan korban meninggal dan luka-luka sudah kami siapkan. Selanjutnya, kita bisa diskusikan program-program lanjutan seperti pemberdayaan masyarakat,” tambah Gus Ipul.

Terkait kerusakan rumah warga, Kemensos menyebut bantuan akan diberikan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Data menunjukkan sebanyak 39 rumah hanyut, 17 rumah rusak berat, dan 48 rumah mengalami kerusakan ringan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan