Senin, 29 September 2025

Wagub NTT Johni Asadoma Turun Tangan Redam Ketegangan di Alor

Wabup Johni mengingatkan agar mereka bersabar, menghormati proses hukum, dan menjaga suasana agar tetap kondusif

Editor: Eko Sutriyanto
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.PRIBADI
TURUN TANGAN - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma turun tangan redam konflik antara dua kelompok warga di Kabupaten Alor 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG – Suasana Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur sempat memanas pada Rabu (17/9/2025) pagi, setelah dua kelompok warga dari Kelurahan Welai Barat dan Wetabua nyaris terlibat bentrok. 

Pemicu kericuhan adalah dugaan penganiayaan seorang pemuda yang berujung ajakan perang terbuka.

Ketegangan sempat terjadi di depan Gereja Katolik Yesus Gembala yang Baik.

Namun, situasi berhasil diredam setelah Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma turun langsung menengahi massa.

Massa sempat menuntut penjelasan soal keberadaan seorang warga yang ditahan polisi karena diduga pelaku penganiayaan.

Baca juga: Sosok Ayah Juna, Perempuan Pelaku Penganiayaan Bocah di Kebayoran Lama, Pacar Ibu Korban

Atas kesepakatan dengan Johni Asadoma, perwakilan massa akhirnya diizinkan mengecek langsung ke Polres Alor.

“Hasil pengecekan membuktikan memang ada tahanan di polres,” ujar seorang warga usai memastikan keberadaan terduga pelaku.

Selain itu, warga meminta pernyataan resmi dari pihak Wetabua.

Namun Johni mengingatkan agar mereka bersabar, menghormati proses hukum, dan menjaga suasana agar tetap kondusif.

Seruan Damai dan Hormati Budaya Lokal

Dalam kesempatan itu, Johni yang juga mantan Kapolda NTT mengimbau semua pihak menahan diri, tidak terprovokasi, dan memilih jalan damai.

"Saya imbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terpancing, dan mencari penyelesaian terbaik dengan cara damai sesuai budaya setempat," katanya.

Johni menegaskan, konflik hanya akan merugikan semua pihak, apalagi Alor sedang menjadi tuan rumah turnamen yang mendatangkan banyak tamu dari luar daerah.

Aksi warga mendapat pengawalan ketat aparat gabungan. 

Turut hadir Wakil Bupati Alor bersama jajaran. Pemerintah daerah menekankan pentingnya membuka ruang dialog untuk mencegah eskalasi konflik.

“Mari kita jaga nama baik daerah dengan mengedepankan kearifan lokal. Semua masalah bisa kita selesaikan tanpa kekerasan," kata Johni Asadoma.

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan