Reshuffle Kabinet
Jabatan Menteri BUMN Kosong, Nama Rosan Roeslani Muncul, Pengamat Nilai Posisi Prabowo Dilematis
Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menilai Prabowo saat ini dalam posisi dilematis terkait kemungkinan Rosan Roeslani menjadi Menteri BUMN.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Posisi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet Merah Putih masih kosong usai Erick Thohir yang menjadi Menteri BUMN sebelumnya direshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto ke posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), pada Rabu (17/9/2025).
Kini, muncul nama Rosan Roeslani yang disebut-sebut bisa menggantikan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.
Rosan Roeslani saat ini masih menjabat sebagai Menteri Investasi. Rosan juga merupakan Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagatha Nusantara (BPI Danantara).
Lantas akankah Rosan Roeslani dipilih oleh Presiden Prabowo untuk mengisi kekosongan jabatan Menteri BUMN?
Terlebih setelah munculnya isu kemungkinan Kementerian BUMN ini akan dilebur posisinya dengan Danantara yang dipimpin oleh Rosan Roeslani.
Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menilai Prabowo saat ini dalam posisi dilematis terkait kemungkinan Rosan menjadi Menteri BUMN ini.
Karena jika Rosan dipindah ke Menteri BUMN, maka Prabowo harus memikirkan lagi, siapa yang mengisi kekosongan posisi Menteri Investasi yang ditinggalkan Rosan.
Efriza juga menilai jika nanti pengganti posisi Erick Thohir sebagai Menteri BUMN lagi-lagi dari Gerindra, maka hal itu justru mengesankan tidak ada partai lain yang berkekuatan besar di kabinet.
"Rasa-rasanya Pak Prabowo juga memikirkan kalau ditinggalkan posisi Menteri Investasi yang dipegang oleh Pak Rosan, ini situasinya seperti apa. Dan hal inilah yang kemudian diperhitungkan pula oleh Pak Prabowo."
"Karena satu sisi kalau dinaikkan lagi dari Gerindra juga menjadi sebuah hal yang mengesankan seluruh partai politik ini terkesan tidak punya kekuatan yang besar selain partainya Pak Prabowo. Nah, ini adalah suatu hal yang juga dilematis," kata Efriza dalam Program 'On Focus' di kanal YouTube Tribunnews.com, Rabu (17/9/2025).
Baca juga: Reshuffle Kabinet Jilid 3: PKB Langsung Wanti-wanti Wamenkop Baru Farida Farichah
Komposisi Partai di Kabinet Jadi Perhitungan Penting Prabowo
Menurut Efriza, dalam melakukan reshuffle kabinet, Prabowo sangat memperhitungkan komposisi partai yang ada dalam Kabinet Merah Putih.
Hal ini terlihat saat Prabowo mengganti Abdul Kadir Karding dari jabatan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Abdul Kadir Karding diketahui memiliki latar belakang partai dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dicopotnya Karding ini juga menandakan jatah menteri untuk PKB menjadi berkurang.
Namun nyatanya, Prabowo tak membiarkan hal itu berlangsung lama, jatah menteri untuk PKB kemudian diberikan kembali ke kader PKB yang lain yakni Farida Farichah yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi.
Farida menggantikan posisi Ferry Juliantono yang naik jabatan dari Wakil Menteri Koperasi menjadi Menteri Koperasi, setelah posisi Menkop itu ditinggalkan oleh Budi Arie Setiadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.