Megawati Cerita Pernah Masak Nasi Goreng untuk Prabowo
Megawati berbagi pengalaman hidup sebagai perempuan, ibu, dan tokoh publik kepada para relawan kesehatan khususnya dari kalangan perempuan.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menghadiri peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia yang jatuh pada 17 September.
Acara tersebut berlangsung di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).
Dalam kesempatan itu, DPP PDIP menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Seluruh Rakyat Berhak Sehat”.
Dalam pengarahan tertutup, Megawati berbagi pengalaman hidup sebagai perempuan, ibu, dan tokoh publik kepada para relawan kesehatan khususnya dari kalangan perempuan.
Dia menekankan bahwa posisi politik maupun publik tetap harus diimbangi dengan peran domestik.
“Ibu-ibu harus pintar memasak untuk anak-anak dan suaminya supaya sehat. Saya bisa memasak loh. Saya pernah memasakkan nasi goreng untuk Pak Prabowo,” kata Megawati.
Megawati juga mengingatkan pentingnya menjaga anak-anak sebagai titipan Sang Pencipta serta menyoroti ancaman narkoba yang saat ini disebutnya sangat berbahaya.
"Jadi mari jaga keluarga. Lakukan yang terbaik untuk keluarga. Karena itu anak masa depan," lanjut Presiden Kelima RI ini.
Seminar yang juga disiarkan secara daring diikuti jajaran tiga pilar partai diantaranya DPD, DPC, anggota legislatif dari berbagai tingkatan, hingga kepala daerah kader PDIP.
Hadir secara langsung sejumlah tokoh kesehatan, praktisi, akademisi, perwakilan pasien, serta masyarakat umum.
Ketua DPP Bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning menegaskan negara tidak boleh mengabaikan suara pasien miskin.
“Pasien bukan sekadar angka statistik. Mereka manusia yang punya harapan hidup lebih baik,” tegas Ribka. Ia juga menekankan bahwa BPJS Kesehatan merupakan bentuk hibah negara untuk rakyat, bukan sekadar asuransi.
Senada dengan Ribka, Ketua DPP Bidang Jaminan Sosial Charles Honoris mengingatkan bahwa meski cakupan jaminan kesehatan nasional sudah 98,3 persen, ketimpangan layanan di daerah terpencil masih tinggi.
“Akses tanpa mutu adalah ilusi,” katanya.
Stimulus Rp200 triliun Bisa Dongkrak Ekonomi RI, Pakar: Harus Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Tim Reformasi Polri Digeber Pekan Ini, Ini Alasan Prabowo Bergerak Cepat |
![]() |
---|
Gantikan Ipar Haji Isam Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Bendahara Gerindra Jateng Jadi Wamenhut |
![]() |
---|
Teka-teki Menghilangnya Wapres Gibran saat Pelantikan Menteri Terjawab |
![]() |
---|
Baru Jadi Menpora, Erick Thohir Canda: Bulutangkis dan Renang Lagi Biar Badan Kurus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.